Sidoarjo – Canangkan Kampung Budidaya Rumput Laut, Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sakti Wahyu Trenggono optimis hasil laut dapat menjadi pijakan awal menuju kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut disampaikannya saat mengunjungi Desa Kupang, Kecamatan Jabon, Sidoarjo, Rabu (20/4/2022).
“Saya datang ke Sidoarjo di tempat budidaya rumput laut Gracilaria yang rencananya akan kita jadikan suatu model (budidaya) yang tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat," ujar Trenggono di Sidoarjo.
Dengan menggunakan konsep corporate farming, pencanangan kampung budidaya rumput laut ditargetkan menjadi pemicu tumbuhnya kegiatan ekonomi turunan, di antaranya usaha pengolahan. Konsep ini dilaksanakan dengan menyinergikan berbagai potensi untuk mendorong berkembangnya sistem usaha perikanan budidaya yang berdaya saing dan berkelanjutan.
Baca juga: Budidaya Rumput Laut Dikembangkan di Bangkalan, Pj Bupati: BUMDes Harus Kreatif
Seperti diketahui sebelumnya, kampung budidaya rumput laut di Kecamatan Jabon memiliki luasan area polikultur sekitar 750 hektare yang dijalankan oleh 167 pelaku utama Rumah Tangga Pembudidaya (RTP). Di dalamnya juga terdapat kegiatan budidaya bandeng dan udang.
“Hasil utama tambak ini harus terus dikembangkan, supaya tambak ini bisa menjadi contoh kampung budidaya yang semakin meningkat produktivitasnya. Untuk itu KKP melalui DJPB melakukan pendampingan teknologi pada kegiatan polikultur tersebut untuk meningkatkan nilai tambah,” tambah Trenggono.
Dengan pencanangan ini, Trenggono optimis hasil budidaya rumput laut di tiga desa yakni Desa Kupang, Desa Kedungpandan, dan Desa Permisan mampu menembus pasar ekspor seiring tingginya permintaan rumput laut di pasar global. Rumput laut sendiri termasuk dalam komoditas unggulan ekspor perikanan Indonesia.
“Yang penting dan yang harus diperhatikan adalah kesejahteraan para masyarakat pembudidaya, kita juga akan hadirkan BLU untuk dapat membantu mengatasi kendala yang dirasakan dari para pekerja,” tegas Menteri Trenggono.
Baca juga: Budidaya Rumput Laut di Sumenep Berkembang Pesat, Pemprov Jatim Siap Optimalkan Kualitasnya
Hal senada juga diungkapkan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor). Ia mengapresiasi dukungan KKP dalam meningkatkan produktivitas para petani tambak di Desa Kupang.
“Dukungan dari Menteri KKP ini sangat baik ke depannya, karena Gracilaria di Desa Kupang, ini salah satu potensi untuk ekspor cukup tinggi dan sudah ditetapkan menjadi daerah Desa Devisa di Kabupaten Sidoarjo," jelasnya.
Di sisi lain, pihaknya juga masih membutuhkan perhatian lebih termasuk salah satunya infrastruktur, riset/penelitian tentang bagaimana kemudian Gracilaria ini bisa lebih optimal, sebab selama ini hanya ada di tiga desa, yakni Desa Kupang, Kedungpandang dan Permisan, ini harus diperbanyak lagi, sehingga cakupan hasilnya lebih banyak.
Baca juga: Produksi Rumput Laut di Sumenep Belum Capai Target, Ini Faktor Penghambatnya
“Perputaran uang di desa devisa rumput laut ini, potensi antara 2-3 miliar tiap bulannya, bisa menghidupi 357 orang, dampak multiefeknya sangat banyak, membutuhkan skilling up/cakupannya diperluas ke daerah lain, peningkatan mutu, dan marketnya dikembangkan lebih baik,” urai Gus Muhdlor.
Tidak hanya itu, supporting dari Komisi XI DPR RI, Provinsi Jawa Timur, KKP sebagai desa devisa dan sebagainya menjadikan Pemkab optimis dan perbaikan akan ditingkatkan, termasuk fasilitas pendukungnya.
“Terima kasih atas support-nya kepada pak menteri dan jajaran, atas nama Pemerintah Kabupaten Sidoarjo senang sekali, harapannya tidak berhenti di sini, kami masih butuh banyak masukan dan support dari Kementerian Kelautan dan Perikanan,” tutupnya.