Kediri – Tim Laboratorium Forensik Polda Jawa Timur selesai melakukan olah TKP ledakan petasan di Dusun Balungcino, Desa Blaru, Kecamatan Badas, Sabtu (30/4/2022) siang. Hasilnya, diduga ada 4 Kg bahan petasan yang meledak dan menghancurkan rumah milik Bowo tersebut.
Dari puing-puing rumah yang hancur akibat ledakan petasan itu, Tim Labfor membawa sejumlah barang bukti. Di antaranya peralatan-peralatan untuk meracik petasan, kalium klorat, sulfur, alumunium powder dan fitting listrik.
Baca juga:
Baca juga: Ledakan Petasan Tewaskan Pasutri di Sumenep, Tubuh Suami Hancur
- Ledakan Petasan Hancurkan Rumah di Kediri, 4 Orang Terluka Parah
- Sterilisasi Lokasi Ledakan Petasan, Polres Kediri Tunggu Tim Gegana Brimob
Kabid Labfor Polda Jawa Timur, Kombes Pol Sodiq Pratomo mengatakan, diduga kuat ledakan dipicu oleh panas listrik.
“Pemicu ledakan kemungkinan yang kami temukan di TKP dari (panas) listrik, karena kita temukan fitting lampu yang rusak di TKP,” kata Kombes Pol Sodiq Pratomo di lokasi.
Titik ledakan sendiri diperkirakan terjadi di ruang tengah saat empat orang tengah meracik petasan tersebut. Diduga petasan itu disiapkan untuk perayaan lebaran sebagai tradisi di kampung tersebut.
Baca juga: Petasan Meledak saat Diracik, 2 Warga Probolinggo Alami Luka Bakar
Melihat kerusakan yang diakibatkan ledakan petasan, Tim Labfor menduga ada 4 Kg bahan peledak di lokasi tersebut.
“Kira-kira 4 Kg kalau kita lihat dari wadahnya,” tambahnya.
Untuk memastikan penyebabnya, tim membawa sejumlah barang bukti ke Polda Jawa Timur untuk di uji laboratorium.
Baca juga: Ledakan Petasan Tewaskan 1 Orang, Polres Batu Tangkap Kakak Adik Penjual Bahan
Sebelumnya, Tim Gegana dari Brimob Polda Jawa Timur, telah melakukan sterilisasi lokasi untuk mengantisipasi ledakan susulan. Tim membawa sejumlah bungkusan plastik sisa-sisa bahan peledak untuk dimusnahkan.
Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Jumat (29/4/2022) malam. Ledakan petasan itu menghancurkan sebuah rumah di Dusun Balungcino, Desa Blaru, Kecamatan Badas. Empat orang mengalami luka parah dan harus dilarikan ke rumah sakit, sementara satu orang lainnya hanya mengalami luka ringan di kakinya.