Jombang - Rombongan salah satu perguruan silat kembali berulah di Jalan Raya Mojoagung, Kabupaten Jombang, Kamis (19/5/2022) sekitar pukul 11.30 WIB. Akibatnya pengguna jalan pun terganggu. Tampak pula anggota konvoi melakukan pengejaran terhadap mereka yang melintas.
Arus lalu lintas di sepanjang jalur nasional pada kawasan Simpang Empat Mojoagung sempat terganggu dibuatnya.
Menanggapi aksi rombongan tersebut, Ketua Cabang Perguruan Pagar Nusa Jombang, Abdul Rokhim mengaku kecewa dengan adanya peristiwa tersebut. Ia mengaku tidak tahu jika ada konvoi anggota perguruan silat tersebut.
Baca juga: Kegiatan Perguruan Silat di Tulungagung Dihentikan selama Pilkada
"Jujur sebagai ketua cabang saya kurang tahu persis, karena saya sudah mengingatkan berkali-kali lewat WA group maupun melalui telepon," ungkap Rokhim pada sejumlah jurnalis di depan Polsek Mojoagung.
Ia menyebut sudah berkoordinasi dengan para pimpinan cabang Pagar Nusa agar tidak mengerahkan personilnya ke Jombang.
"Jadi seluruh elemen di Jawa Timur sudah saya telepon agar tidak menurunkan personil ke Jombang karena di Jombang tidak terjadi apa-apa," bebernya.
Masih menurut Rokhim, adapun pemicu konvoi lantaran adanya kasus hukum yang terjadi di Jombang dan melibatkan perguruan lain. Ia menyebut jika anggotanya ingin dipertemukan dengan anggota silat yang membuat onar.
"(Anggota) tuntutannya minta supaya klarifikasi. Seperti contohnya satu, pimpinan ketua cabang perguruan silat yang membuat onar itu untuk meminta maaf pada perguruan kita," bebernya.
"Minimal diviralkan anak yang tertangkap," tambahnya.
Dengan adanya sejumlah tuntutan dari anggota, Rokhim dengan tegas menolaknya.
"Jujur saya tolak karena mengingat ini prosedur hukum. Ada koridor yang harus dilalui dan koridor yang harus dicegah," tegasnya.
Ia mengaku dengan adanya peristiwa ini, ia harus memberikan penjelasan pada anggota perguruan silat.
Baca juga: Polres Tuban Ajak 19 Perguruan Silat Wujudkan Pilkada Aman dan Damai
"Saya ini harus menjelaskan pada mereka, karena mereka ini ada yang lulus SD, SMP dan perguruan tinggi. Ketika ada 10 anak baik dan ditambah 1 anak yang nakal maka akan dianggap 11 anak ini menjadi anak yang nakal," urainya.
Ia menghimbau pada anggota Pagar Nusa agar tidak menjadi anak-anak yang kurang ajar. Lantaran Pagar Nusa dididik dari NU.
"Jika anak-anak pagar Nusa berulah, saya mohon maaf pada pak Kapolres, pak Kasat Intel, pada pak Kapolsek Mojoagung. Karena saya tidak pernah mengintruksikan seperti itu," katanya.
"Saya sudah telepon ke Mojokerto, ada yang dari Mojokerto, Sidoarjo, Kediri, Bojonegoro, Lamongan saya juga nelpon, tapi namanya anak-anak tidak bisa dikendalikan," jelasnya.
Ia memastikan jika 7829 anggota Pagar Nusa Jombang tidak ada yang turun ke jalan dan melakukan konvoi.
Baca juga: 8 Oknum Perguruan Silat Konvoi di Jalanan Surabaya Jalani Sidang Tipiring
"Itu bisa dibendung dengan rapi instruksi dari cabang," tegasnya.
"Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya pada pak Kapolres Jombang," paparnya.
Ia mengimbau pada seluruh anggota perguruan Pagar Nusa agar tidak melakukan demo dan aksi konvoi, jika memang nantinya ditemukan ada yang mengikuti aksi tersebut, maka akan ada sanksi tegas dari pimpinan cabang.
"Ketika ada demo lagi, maka akan saya minta anggotanya untuk diberhentikan, ini sumpah saya sebagai ketua cabang," pungkasnya.
Dari informasi yang dihimpun, ada tiga orang remaja yang menjadi korban penganiayaan oleh oknum anggota konvoi perguruan silat tersebut.
Ketiga orang itu dianiaya oleh oknum anggota perguruan silat yang tengah konvoi di area sekitar Taman Mojoagung.