Trenggalek - Labuh laut Larung Sembonyo kembali digelar di Teluk Prigi dengan meriah. Upacara adat ini sempat vakum selama 2 tahun akibat pembatasan masyarakat kala pandemi Covid-19. Tidak hanya warga lokal, beberapa warga dari luar Trenggalek ikut menyemarakkannya.
Kerumunan warga juga tidak hanya terjadi siang saat kegiatan Prigi Carnival dan Larung Sembonyo saja. Namun selamatan Sembonyo Teluk Prigi pada malam hari juga menjadi antusias warga. Apalagi dalam acara tersebut terjadi pemecahan rekor Muri, penyajian Lodho Sego Gurih terbanyak.
Ketua Panitia Larung Sembonyo Asmadi mengatakan, labuh laut ini rutin digelar satu tahun sekali pada bulan Selo dalam penanggalan Jawa. Upacara adat Sembonyo merupakan bentuk rasa syukur para nelayan atas limpahan hasil tangkapan ikan selama setahun terakhir.
Baca juga: Melihat Tradisi Larung Sesaji Nelayan Manyar Gresik Jelang Ramadan
"Ini adalah upacara syukuran, syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kita itu diberikan rezeki ikan yang melimpah. Harapan kami ke depan setelah ini semoga rezeki kita itu melimpah ruah," ujarnya, Sabtu (18/6/2022).
Upacara adat yang dipusatkan di Pelabuhan Perikanan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi itu diawali dengan kirab sesaji dan tumpeng agung dari kantor Kecamatan Watulimo menuju pelabuhan.
Baca juga: Video: Nelayan di Tulungagung Gelar Upacara Larung Sembonyo
Selanjutnya, panitia menggelar doa, serta pembacaan sejarah pembukaan kawasan Prigi. Tumpeng agung dan aneka sesaji kemudian ditarik dengan kapal nelayan untuk dilarung ke tengah laut.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, merasa bersyukur bisa menggelar kembali upacara adat ini. Menurutnya sedekah laut ini perwujudtan rasa syukur nelayan kepada Allah SWT karena di lautan diberikan keberkahan yang sangat melimpah.
Baca juga: Nelayan Pantai Sidem Tulungagung Gelar Upacara Larung Sembonyo
Novita juga berharap, acara adat seperti ini bisa terus dijaga. Karena menjadi sebuah identitas yang menarik yang tentunya akan menjadi warisan anak cucu kelak.
"Pada akhirnya kita bisa menggelar upacara adat labuh laut larung Sembonyo di tahun 2022 ini. Sebagaimana kita tahu selama pandemi kita meniadakan keramaian untuk upacara adat ini, meskipun nilai kearifan lokalnya sangat tinggi," pungkasnya.