Mojokerto - Prihatin dengan peredaran narkoba, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari (Ning Ita) dan Kepala BNN Kota Mojokerto AKBP Suharsi meresmikan tiga kelurahan bersih narkoba (bersinar).
Dari 90 persen penghuni Lapas Klas IIB Mojokerto yang terlibat kasus peredaran narkoba, 16 persennya merupakan warga Kota Mojokerto.
"Dari 999 orang penghuni lapas, sebanyak 164 orang atau 16 persen di antaranya merupakan warga Kota Mojokerto. Bahkan terdapat satu orang yang ditahan di Lapas Narkotika Klas IIA Nusakambangan," jelas Suharsih, Kamis (30/6/2022).
Baca juga: Pemkot Mojokerto Raih Penghargaan Peduli Ketahanan Pangan 2023, Ning Ita Beri Pesan Begini
Suharsih menambahkan, hingga Juni 2022, jumlah kasus narkotika yang ditangani Polres Mojokerto Kota sebanyak 44 laporan dengan penetapan 57 orang tersangka. Sedangkan yang ditangani Polres Mojokerto, sebanyak 35 laporan dengan 70 tersangka.
Sementara jumlah pecandu narkotika yang ditangani BNN Kota Mojokerto dari Tahun 2016 yaitu 257 orang. Selama tiga tahun terakhir sejak Tahun 2019 hingga 2021, jumlah pecandu yang direhabilitasi mengalami peningkatan.
"Tahun 2021 sejumlah 50 orang dan sampai dengan pertengahan Tahun 2022 sudah sejumlah 42 orang. Belum lagi warga Kota Mojokerto yang menjalani rehabilitasi di luar kota karena malu dengan lingkungan sekitar," terangnya.
Menurut Suharsi, upaya mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, BNN Kota Mojokerto akhirnya mengajak elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam P4GN melalui Tim Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) dan Kelurahan Bersinar.
Baca juga: Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari: Tidak Makan Beras Tetap Hidup
Tim IBM Kota Mojokerto yang telah terbentuk pada Tahun 2021, yakni tim IBM Kelurahan Prajurit Kulon. Tim ini sudah mampu menjangkau pecandu di lingkungannya secara mandiri dan melaksanakan layanan rehabilitasi sederhana.
"Mereka telah menangani 7 orang pecandu dari lingkungannya dan pada puncak peringatan HANI tahun 2022 kemarin, mereka mendapatkan penghargaan dari BNN Provinsi Jawa Timur," ungkapnya.
Sedangkan di Kelurahan Bersinar, lanjut Suharsi, telah dibentuk Tahun 2021. Sedangkan Tahun 2022 membentuk Kelurahan Prajurit Kulon bersinar dan hari ini tiga Kelurahan Bersinar lagi, yakni Gunung Gedangan, Purwotengah dan Surodinawan.
Baca juga: Nonton Wayang Kulit bersama Warga, Wali Kota Mojokerto: Bisa Meningkatkan Indeks Kebahagiaan
"Ketiga kelurahan tersebut memiliki ketersediaan data kependudukan yang akurat, dukungan dan komitmen pemerintah daerah, peran aktif masyarakat serta memenuhi kriteria wilayah," tegasnya.
Sementara Ning Ita mengaku prihatin dengan tingginya angka peredaran narkoba di Kota Mojokerto. Untuk itu, ia menyambut baik upaya BNN Kota Mojokerto untuk melaunching kembali tiga Kelurahan Bersinar bersamaan dengan peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2022 ini.
"Dengan adanya kesadaran dan partisipasi yang baik serta dilaksanakan program P4GN secara masif oleh semua masyarakat, diharapkan angka prevelensi penyalahgunaan narkoba dan angka ungkap kasus peredaran gelap narkoba di Kota Mojokerto bisa menurun. Sehingga benar-benar terwujud Kota Mojokerto Bersih Narkoba (Bersinar)," pungkasnya.