Kunker Presiden Jokowi di Mojokerto Diwarnai Demo Galian C

Senin, 10 Okt 2022 16:37 WIB
Reporter :
Achmad Supriyadi
Puluhan warga membentangkan spanduk saat aksi damai di galian c. (Foto: WhatsApp grup)

jatimnow.com - Rencana kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke daerah Gedeg, Kabupaten Mojokerto disambut aksi demo warga Dusun Seketi, Desa Jatidukuh, Kecamatan Gondang.

Puluhan warga itu demo penolakan aktivitas tambang galian C milik Widi Sulton dan menuntut Jokowi segera bertindak atas kerusakan lingkungan imbas pertambangan di Kabupaten Mojokerto.

Para warga tersebut membentangkan sejumlah spanduk dan poster dengan bermacam tulisan seperti "Yang terhormat Pak Jokowi, tolong!! Tanah kami dirusak, kami dicekik, masa depan anak cucu kami terancam"; "Lingkunganku, Tanahku, hancur karena keserakahanmu"; hingga "Kalo gini sopo tanggung jawab".

Baca juga: Titik Galian C Menjamur, Pajak Retribusi di Bangkalan Capai Rp60 Juta Per Tahun

Perwakilan warga, Sumartik mengatakan, aksi itu dipicu kekecewaan warga lantaran selama ini belum ada tindakan pasti dari pemerintah daerah maupun aparat penegak hukum (APH).

"Selama ini tidak ada ketegasan dari pemerintah daerah dan APH. Kami meminta Pak Jokowi menindaklanjuti kerusakan lingkungan akibat galian di Mojokerto. Terutama di ring selatan Mojokerto," kata Sumartik, Senin (10/10/2022).

Ia menambahkan, sehari sebelumnya, pagar rumah salah seorang warga ambrol tergerus galian. Hal itu menunjukkan kian parahnya imbas kerusakan lingkungan akibat aktivitas pertambangan sirtu.

Baca juga: Bos dan Karyawan Tambang Diperiksa, Buntut Tewasnya 3 Bocah di Kolam Bekas Galian C

"Kemarin pagar beton milik Pak Daeri ambrol. Itu di timur galian milik Widi Sulton ini. Jadi permasalahan karena aktivitas tambang di wilayah Gondang ini belum selesai," terangnya.

\

Menurut Sumartik, pihaknya juga melayangkan surat terbuka untuk presiden serta meminta orang nomor satu di Indonesia itu menyelamatkan warga dari krisis lingkungan yang menyertai setiap aktivitas galian C.

"Kami memohon selamatkan kami dari ancaman krisis lingkungan. Baik dari bahaya longsor hingga kekeringan air bersih yang ditimbulkan dari adanya tambang legal maupun ilegal," ungkapnya.

Baca juga: Duka Keluarga Bocah di Banyuwangi yang Tewas Tenggelam dalam Kolam Bekas Tambang

"Kami menyoroti galian C yang terus beroperasi dengan ratusan truk setiap hari. Ini sangat mengganggu masyarakat. Karena akses yang digunakan juga merupakan jalan umum yang untuk masyarakat setempat beraktivitas setiap hari," sambung Sumartik.

Masih kata Sumartik, akibat aktivitas tambang galian C itu membuat seluruh lapisan masyarakat terdampak. Terlebih para petani yang lahan dan sumber airnya turut rusak. Bahkan, kerap kali menyulut konflik internal di kelompok masyarakat.

"Jalan desa rusak parah setelah dilewati dump truk (kendaraan tambang). Bahkan, (adanya tambang) mengakibatkan konflik sosial antara pekerja dengan warga. Tidak jarang pekerja tambang itu juga warga sekitar sendiri," pungkasnya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Mojokerto

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler