jatimnow.com - Video berisi iring-iringan pengantar jenazah melewati tenda hajatan pernikahan disebut di Mojokerto, viral di media sosial.
Informasi yang diterima, video berdurasi 24 detik itu diambil pada Sabtu (8/10/2022). Peristiwa itu disebut terjadi di Desa Jolotundo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.
Video itu memperlihatkan, rombongan pengantar jenazah melintas di tengah-tengah tenda hajatan.
Baca juga: Viral Video Berkas C Plano Spesimen Dibakar, KPU Bangkalan Panggil Pelaku
Seorang seniman yang juga pembawa acara pernikahan itu, Memet mengatakan, peristiwa terjadi saat acara hajatan pernikahan anak dari Nd.
"Bertepatan adanya hajatan itu tetangganya meninggal dan jalan yang digunakan sebagai tempat hajatan itu merupakan satu-satunya jalan terdekat menuju makam Desa Jolotundo," ungkap Memet, Rabu (12/10/2022).
Dia menambahkan, sebetulnya ada jalan lain ke area pemakaman yang bisa dilewati. Namun warga harus memutar sekitar 5 kilometer untuk sampai ke makam.
Baca juga: Viral, Pria Diduga Anggota PPS Desa Gunelap Bangkalan Bakar C Plano Uji Coba
Akhirnya, pihak keluarga yang punya hajat memberikan solusi dengan menyewakan ambulans untuk mengantar jenazah ke pemakaman.
"Kalau pemakaman jenazah yang biasanya lewat menuju kuburan di jalan tersebut tidak boleh berputar, karena untuk mempercepat pemakaman. Karena ini lebih baik, setelah negosiasi akhirnya pihak keluarga memperbolehkan melewati tenda pernikahan," ujar dia.
Sebelum iring-iringan jenazah melewati tenda pernikahan, pihak keluarga terlebih dahulu melakukan proses adat istiadat yang di sebut 'Kesandung Watang'.
Baca juga: 2 Wanita Bangkalan Naik Pikap dan Bikin Konten di Jembatan Suramadu
"Kesandung Watang sendiri merupakan tradisi yang dilakukan oleh orang Jawa. Jika sedang menggelar hajatan pernikahan dan di hari yang sama ada tetangga yang meninggal, maka bagi keluarga yang punya hajat itu artinya mereka sedang tersandung wangke (bangkai, menurut kamus Bali Indonesia)," papar Memet.
Untuk itu, pihak keluarga kemudian mencari sebatang galah yang sengaja diletakkan di jalan. Galah itu lalu dilalui pengiring jenazah dan diakhir iring-iringan, pasangan pengantin kemudian menendang galah tersebut.
"Itu filosofinya untuk membuang balak atau sial. Lalu galah tersebut dibawa ke makam untuk menghormati keluarga yang ditinggal. Pemilik hajatan juga memilih mematikan sound system hingga malam hari," pungkasnya.