jatimnow.com - Sebuah video viral mempertontonkan seorang pekerja buruh migran (PMI) yang dikabarkan dari Jember terkurung di peti dibekukan dalam es batu. Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Jember Suprihandoko angkat bicara.
"Itu memang berita (info) yang beberapa hari terakhir ini saya perhatikan terus. Ternyata yang mengagetkan, infonya dari Jember," Kata Kadisnaker Jember Suprihandoko ditemui di ruanganya, Rabu (7/5/2025).
Namun demikian, sampai hari ini belum ada pihak keluarga, kepala desa atau siapapun yang berkomunikasi dan berupaya, bagaimana agar pemulangan dari TKI yang diketahui bernama Sri tersebut.
"Itu kalau (kami) dimintai penjelasan siapa, dimana rumahnya dan sebagainya, sebetulnya kami masih menunnggu," ungkapnya.
Dari itu, pihaknya berharap agar yang mengenali, mengetahui dan paham betul pada PMI dimaksud untuk datang kesini melaporkan.
"Karena kami tidak punya sedikitpun data tentang kepergian mereka menjadi TKI atau Pekerja Migran Indonesia. Di video dijelaskan, dia menjadi PMI dengan cara non-prosedural atau ilegal. Jadi kami tidak punya data melacak mereka," bebernya.
Informasi di media sosial, memang TKW itu ditemukan di bea cukai KBRI Hanoi Vietnam, Tetapi belum ada kabar maupun surat dari KBRI ke Indonesia.
Baca juga:
Anggota DPRD Ponorogo Respons Tagar Kabur Aja Dulu
"Biasanya kalau dari KBRI Hanoi segera kirim ke kami identitasnya dan kami pasti menugaskan tim secepatnya, bagaimana mendinginkan suasana keluarganya," terang Suprihandoko.
Selain itu, pihaknya juga memastikan proses upaya pemulangan, karena biasanya Disnaker Jember langsung koordinasi.
"Seperti yang meninggal di Korea dan segera di proses sesuai standar dan prosedur," ucapnya.
Baca juga:
TKW Jember Disiksa Majikan di Arab Sudah Dipulangkan, PKB: Jangan Modal Nekat
Kadisnaker mengaku, seminggu lalu video itu masuk ke Handphone miliknya, dan banyak pihak yang ingin tahu atau menanyakan perihal tersebut.
Suprihandoko juga tidak bisa memastikan kebenaran video tersebut.
"Kalau benar adanya video itu, para ahli ITE yang paham. Kalau saya tidak bsia memastikan benar atau tidak. Namun bila itu benar warga Jember, tentu Menteri P2MI pasti berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mengurus kepulangannya," imbuh Suprihandoko.