jatimnow.com - SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu mulai mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai arahan Kemendikbudristek yang di dalamnya terdapat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Harapannya, dengan P5 tersebut nanti bisa mendorong peserta didik bisa belajar menelaah tema-tema tertentu. Karena P5 adalah sebuah pendekatan pembelajaran melalui projek dengan sasaran utama mencapai dimensi profil pelajar Pancasila.
"Dengan adanya P5, maka satuan pendidikan perlu mengalokasikan waktu agar guru bisa bekerja secara kolaboratif. Karena dari kolaborasi bisa menjadi kunci sukses atau tidaknya sebuah projek," jelas Kepala Sekolah SMA SPI, Risna Amalia Ulfa, Rabu (19/10/2022).
Baca juga: Unair Tegaskan: Presiden, Jangan Tinggalkan Nilai Etis Pancasila!
Untuk itu, dalam pelaksanaannya, guru-guru harus berkolaborasi secara lintas ilmu untuk merencanakan, memfasilitasi dan menjalankan asesmen.
"Nanti P5 akan dijalankan terpisah dari mata pelajaran. Namun mengambil sebagian waktu dari keseluruhan pembelajaran di satuan pendidikan," tegasnya.
P5 nanti akan terintegrasi dengan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) seusai amanat kebijakan dari Undang-undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
"Tujuannya yaitu mengembangkan peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3)," ujar Risna.
Baca juga: Gubernur Khofifah Singgung Pengangguran Terbuka dalam Pembukaan KCS 2023
Sementara pemateri dari Jejaring Panca Mandala (JPM), Samsul Huda menjelaskan, target utama JPM Kota Batu adalah penguatan Profil Pelajar Pancasila sebagai tujuan jangka panjang pembelajaran.
"Oleh karena itu, P5 ini tidak berkaitan langsung dengan konten atau capaian pembelajaran dari mapel yang sedang dipelajari. Selain itu butuh kolaborasi antara guru kelas, guru mapel (mata pelajaran) supaya fokus pada pencapaian dimensi Profil Pelajar Pancasila dalam perencanaan dan fasilitasi kegiatan projek ini," ungkap dia.
Poin P5 yaitu ilmu pengetahuan dan keterampilan yang kontekstual dan umum. Peserta didik berkesempatan untuk mengeksplorasi pengetahuan dan keterampilan tersebut, meski mereka belum mempelajarinya dalam intrakurikuler.
Baca juga: Kemenkumham Jatim Komitmen Hasilkan Perda yang Selaras dengan Pancasila
"Bahkan kami juga bakal memberikan pengetahuan awal yang mendorong pelajar lebih siap untuk mempelajarinya lebih jauh dalam intrakurikuler," terangnya.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, lanjut Huda, tidak berarti pendekatan berbasis projek saja. Satuan pendidikan dapat menggunakan pendekatan lain seperti inkuiri, berbasis masalah dan pendekatan lain, sesuai yang digunakan untuk mengembangkan karakter dan kompetensi yang dituju di Profil Pelajar Pancasila.
"Satuan pendidikan yang menggunakan Kurikulum 2013 bisa melakukan projek penguatan Profil Pelajar Pancasila bila satuan pendidikan dapat menyesuaikan pengelolaan waktu dan kolaborasi antar guru," tandasnya.