jatimnow.com - Selain soto dan nasi boranan, masih ada satu lagi kuliner khas Kabupaten Lamongan yang sayang untuk dilewatkan. Makanan ini cocok disantap saat pagi hari. Namanya nasi muduk.
Namun untuk menikmatinya, Anda harus berjuang lebih ekstra. Sebab kuliner ini hanya bisa Anda temui di Desa Sendangagung dan Desa Sendangduwur, Kecamatan Paciran, Lamongan.
Sepintas, kuliner ini tak jauh beda dengan nasi kuning pada umumnya. Namun jika Anda mencobanya, ada sensasi rasa yang berbeda antara keduanya. Nasi muduk bisa dikatakan lebih sedap, legit, dan gurih.
Baca juga: Menikmati Bakso Kapok di Lamongan, Rp15 Ribu Ambil Sepuasnya
Hal yang mencolok juga terletak pada pemilihan lauk pauk. Nasi muduk biasa disandingkan dengan klotok pindang, ikan asin, cumi hitam, penyek udang, serta sambal yang aduhai siap membuat penikmatnya ketagihan.
Baca juga: Mencicipi Gulai Kacang Ijo Kembang Jepun Surabaya yang Eksis Sejak 1963
Untuk lalapanya, terdapat urap latoh berbahan dasar rumput laut dan oseng peda. Sementara untuk alas dan bungkus nasi muduk, penjual biasanya memakai daun jati yang seakan menambah aroma harum nan sedap.
Beberapa waktu lalu, nasi muduk sempat difestivalkan yang dihadiri Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dan seluruh jajaranya. Ia pun mengaku bangga dengan potensi terutama kuliner khas nasi muduk.
"Luar biasa, bangga. Kami tunjukkan kepada masyarakat dunia bahwa di Sendangagung ada peradaban yang luar biasa, baik kulinernya, seni batiknya dan kegiatan masyarakat lainnya di desa ini," ucap Pak Yes.
Baca juga: 5 Resep Minuman Nikmat dan Segar Cegah Dehidrasi
Sementar warga setempat Luthfi mengaku nasi muduk sering diserbu warga hingga pekerja untuk bekal. Untuk harganya juga tergolong terjangkau, bahkan ada yang cuma Rp3 ribu.
"Biasanya kan untuk sarapan, bekal anak sekolah jadi kebanyakan beli nggak banyak-banyak warga sini. Tapi kalau yang kerja seperrti saya ini tentu bungkus banyak. Selain untuk makan siang, juga di bagi ke rekan-rekan kerja," ujarnya.