jatimnow.com - Ahmad Azka Fikri (12), seorang pelajar asal Lamongan membuktikan bahwa game tak selamanya berdampak buruk pada pola pikir dan kecerdasan anak.
Fikri merupakan siswa kelas 6 di SDN 4 Jetis, Lamongan. Sejak duduk di bangku kelas 4, ia sudah wara-wiri mewakili sekolahnya untuk mengikuti olimpiade di berbagai tingkatan mulai kecamatan hingga provinsi. Hal itu tak ayal membuat satu bilik lemari besar di rumahnya terasa penuh sesak dengan piala, medali maupun piagam pernghargaan yang diperolehnya.
Namun selain tekun belajar, ternyata kunci keberhasilan Fikri juga tak lepas dari kebiasaannya bermain game. Bahkan diakuinya, game-game yang sering ia mainkan kerap membantu memecahkan soal-soal rumit dalam disiplin ilmu sains dan matematika.
Baca juga: Hasil Operasi Zebra Hari ke-10 di Sidoarjo, Pelanggaran Didominasi Pelajar
Game-game yang digemari Fikri merupakan kategori asah otak dan logika sampai teka-teki singkat.
"Waktu luang saya kalau nggak bermain bareng adek, ayah sama bunda, ya ngegame dan main gadget. Game-game asah logika. Kalau pembelajar nonformal itu bimbel dan belajar sendiri bentar paling 30-60 menit," ujar Fikri, Sabtu (29/10/2022).
Baca juga: DPRD Jatim Terima Kunjungan Siswa SMP, Ini yang Dipelajari
Di umur yang masih sangat belia, Fikri sudah pernah mencicipi ajang sains terbesar yakni Olimpiade Sains Nasional (OSN) dan mendapat peringkat 24 juga menggondol medali perunggu.
"Ada beberapa soal rumit yang terpecahkan salah satunya karena game yang sering saya mainkan. kalau ada jawaban yang salah langsung saya koreksi kekurangan dan langkahnya. Selain tanya bunda, bisanya juga browsing-browsing di internet," jawabnya sambil tersipu malu.
Baca juga: Tingkatkan Literasi Keuangan, Pelajar Banyuwangi Manfaatkan Layanan e-Saku
Sementara itu, Ayah dari Fikri, Zainul Arifin mengaku game yang dimainkan putranya cukup ampuh membentuk karakter dan merangsang kecerdasan.
"Selaku orang tua ya mendoakan, dan mengikuti kemauan anak namun dengan arahan yang jelas. Dulu saya kira gadget akan berdampak buruk. Tapi dengan cara yang tepat malah berdampak cukup baik. Jangan alergi teknologi yang penting ikuti, awasi, batasi," katanya.