jatimnow.com - Proyek pembangunan saluran irigasi dari Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) milik BBWS Brantas di Desa Gadingmangu, Kecamatan Perak, Jombang rusak.
Padahal proyek ini baru dikerjakan bulan Agustus tahun ini. Namun sejumlah kerusakan mulai nampak pada bangunan yang menelan anggaran Rp195 juta tersebut. Diduga pengerjaan proyek asal-asalan.
Ahmad (40) warga setempat mengaku, proyek yang dibangun di Daerah Irigasi (DI) Gadingmangu itu rusak beberapa bulan lalu. Selain itu, banyak ditemukan keretakan di sejumlah titiknya.
Baca juga: Dinas PU SDA Jatim Gelar Mantu Banyu untuk Sukseskan Pengelolaan Irigasi di Bojonegoro
"Jebolnya sudah beberapa bulan, tapi penyebabnya saya tidak tahu," katanya, Selasa (13/13/2022).
Terlihat dari papan nama yang terpajang di lokasi, proyek pembangunan saluran irigasi itu dari Kementerian PUPR melalui BBWS Brantas dan dikerjakan secara swakelola oleh Hippa Gadingmangu Tirto Lancar.
Baca juga: 3 Tahun Kesulitan, Persawahan Desa Boreng Lumajang Teraliri Air Lagi
Kabid Sumber Daya Air Dinas PUPR Jombang, Sulton, mengaku tak tahu menahu terkait proyek itu. Dari informasi yang diketahuinya, P3-TGAI selama ini digawangi langsung BBWS Brantas.
"Pekerjaannya dilakukan secara swakelola oleh HIPPA yang ditunjuk. Plottingnya langsung dari pusat melalui BBWS, kabupaten tidak dilibatkan," bebernya.
Baca juga: Duka Mendalam Orang Tua Bocah Tenggelam Terseret Arus Irigasi
Ia menyebut, dalam kegiatan itu, juga ada petugas pendamping yang jadi penghubung program antara pokmas atau HIPPA yang mendapat bantuan dengan BBWS Brantas yang jadi jasa pengguna anggarannya.
"Jadi ya kami tidak tahu bagaimana teknisnya, termasuk pengawasannya," pungkasnya.