Pixel Code jatimnow.com

Menko Pangan Kunjungi Petani Tarik Sidoarjo, Bahas Produksi Beras dan Irigasi

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Ahaddiini HM
Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) saat mengunjungi para petani di Desa Mliriprowo Tarik Sidoarjo (Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com)
Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) saat mengunjungi para petani di Desa Mliriprowo Tarik Sidoarjo (Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com)

jatimnow.com - Tak ada lagi beras impor di masa mendatang dan seluruh beras petani akan ditampung oleh pemerintah. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) saat mengunjungi para petani di Desa Mliriprowo Tarik Sidoarjo, Selasa (7/1/2025).

 

Dalam pertemuan itu, Zulkifli Hasan juga mendengarkan langsung keluh kesah para petani, terkait masalah yang mereka hadapi, terutama mengenai kebutuhan air irigasi.

Salah satu petani setempat, Ahmad menyampaikan bahwa masalah pengairan lahan pertanian masih menjadi tantangan utama bagi para petani di Sidoarjo.

"Kami masih menghadapi masalah kekurangan air, terutama saat musim kemarau. Banyak sawah yang tidak terairi dengan baik," jelasnya, Selasa (7/1/2025).

Tidak hanya kekurangan air, ia juga mengeluhkan banjir yang sering melanda lahan pertanian saat musim hujan. Akibatnya, sawah-sawah petani tergenang air karena sistem drainase yang buruk.

"Ketidakseimbangan pasokan dan pembuangan air membuat kami kesulitan. Ada yang kebanjiran, sementara di tempat lain tidak kebagian air sama sekali. Masalah ini sangat memengaruhi produksi pertanian," tambahnya.

Baca juga:
Mendag dan Menko Pangan Cek Harga Bahan Pokok di Pasar Sidoarjo

Menjawab keluhan tersebut, Zulkifli menyampaikan bahwa rehabilitasi irigasi menjadi salah satu prioritas utama pemerintah untuk mendukung sektor pertanian. Langkah ini bertujuan memperbaiki infrastruktur irigasi di Jawa Timur yang selama ini masih kurang optimal.

"Ada 150 ribu hektare lahan di Jawa Timur yang akan direhabilitasi irigasinya, terutama untuk petani yang sawahnya hanya bisa panen sekali dalam setahun," ujarnya.

Ia menambahkan, pemerintah berkomitmen untuk memperbaiki sistem distribusi air demi mengatasi masalah kekurangan dan kelebihan air yang sering dialami petani.

"Rehabilitasi ini diharapkan mampu memperbaiki kondisi pertanian yang selama ini sering terganggu akibat ketidakseimbangan pasokan air," katanya.

Baca juga:
Pj Gubernur Jatim Janji Harga Pangan Segera Stabil, Menko Zulhas: Kami Apresiasi

Zulhas berharap, para petani di Jawa Timur bisa terus berupaya menghasilkan komoditas yang baik, baik secara kualitas maupun kuantitas.

"Harga jual padi kering paling rendah nantinya akan dihargai Rp6,5 ribu dan jagung seharga Rp5 ribu, yakni sebagai harga yang dirumuskan untuk diambil Bulog. Kalau swasta tidak ambil, nanti diambil pemerintah seharga itu. Paling mahal bisa di angka Rp12 ribu," ucapnya.

 Hal ini, tambahnya, adalah upaya untuk mengurangi impor beras dan jagung ke Indonesia.

Pramuka Jatim Bergerak Dukung Makan Bergizi Gratis
Peristiwa

Pramuka Jatim Bergerak Dukung Makan Bergizi Gratis

"Kita masih cari model, formatnya seperti apa. Kita bisa lakukan secara cepat, ringkas, efisien, ekonomis, praktis, higienis, maka ini akan terus berkelanjutan," kata Arum Sabil.