jatimnow.com - Rangkaian peringatan HUT PGRI Ke-77 dan peringatan Hari Guru Nasional menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas pendidikan karakter. Seperti yang dilakukan Pemerintah Kota Pasuruan yang memperkenalkan pendidikan antikorupsi antibullying di sekolah dalam bentuk workshop.
Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo (Mas Adi) yang mendapat kesempatan membuka di Aula Uniwara Kota Pasuruan, menilai guru merupakan garda terdepan agen perubahan atau agent of change beradapan manusia.
“Guru sangat dekat pengaruhnya dalam pembentukan sikap, perilaku, pengetahuan, dan keterampilan seseorang. Begitu besarnya pengaruh yang diberikan para guru, sehingga saya berharap jangan sekali-kali kita mengajarkan contoh yang buruk bagi anak-anak. Upayakan potensi yang dimiliki (guru) untuk bisa mengedukasi dan memberikan contoh maupun teladan bagi anak anak dan keluarga kita," jelas Wawali Mas Adi.
Baca juga: Mas Adi Minta Pegawai Pemkot Pasuruan Berkomitmen Wujudkan Reformasi Birokrasi
Dalam amanahnya, ia juga menyampaikan jika guru adalah insan-insan pendidik yang punya tanggung jawab untuk mengawal pelaksanaan proses pembelajaran dengan baik dan maksimal, serta memberikan layanan terbaik pada anak didik di sekolah.
Baca juga: Serunya Kalimas Night Spectaculer dalam Bakalan Bernostalgia Kota Pasuruan
“Kita berharap insan pendidik ini mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas, yaitu anak-anak memiliki karakter pelajar Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri, serta siap hidup dan bersaing di dunia global dengan berbagai macam budaya namun masih dalam bingkai nilai luhur bangsa Indonesia,” lanjutnya.
Mas Adi pun mengungkapkan jika tantangan di dunia pendidikan selain pembentukan karakter adalah pendidikan antikorupsi dan antibullying. Bahkan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim menaruh perhatian besar pada kasus kekerasan seksual, perundungan atau bullying dan intoleransi.
Baca juga: Operasi Pasar Beras Murah di Kota Pasuruan Diserbu Warga
“Menteri pendidikan kita juga menaruh perhatian khusus dalam upayanya menghapuskan tiga dosa besar dalam dunia pendidikan. Kekerasan seksual, perundungan atau bullying dan intoleransi, yang tidak hanya menghambat terwujudnya lingkungan belajar yang baik, tetapi juga memberikan trauma yang bisa bertahan sampai seumur hidup pada seorang anak. Kondisi seperti ini bisa terjadi di lingkungan pendidikan kita,” ujarnya.
Sebelum menutup sambutan, Mas Adi menitipkan pesan kepada para guru untuk dapat membantu secara terus menerus mewujudukan visi misi pemerintah Kota Pasuruan menuju Pasuruan Kota Madinah.