jatimnow.com - Puluhan warga di Desa Gilang, Kecamatan Ngunut, Tulungagung terjangkit penyakit Chikungunya. Kasus ini mengalami peningkatan sejak sepekan terakhir. Mereka yang terkena penyakit ini mengalami demam dan nyeri sendi. Beberapa diantaranya juga mengalami kaki bengkak dan sulit berjalan. Penyakit ini menyerang manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Didik Eka Sunarya Putra mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari Puskesmas Ngunut adanya peningkatan kasus Chikungunya yang signifikan di desa tersebut. Dinkes lalu melakukan investigasi dan tracing. Hasilnya mereka menemukan 31 pasien yang terdapat di dua RT.
"Kami melakukan investigasi di dua RT yang memiliki total populasi mencapai 400 jiwa. Dari jumlah populasi tersebut, ternyata 31 orang dalam kondiis sakit," ujarnya, Kamis (5/1/2023).
Baca juga: Kasus DBD Sidoarjo Melonjak 40 Persen, Waspada Lur!
Mendapati kasus tersebut, Pihak Dinkes langsung memberikan penyuluhan dan pengobatan masal kepada pasien. Setelah itu juga dilakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSM) dengan cara larvasidasi atau fogging.
Baca juga: Pasien DBD Meninggal di Tulungagung Tembus 10 Orang, Ini Dalih Dinkes
"Kami menduga kasus Chikungunya disebabkan akibat cuaca ektrem serta mobilitas pascatahun baru kemarin," paparnya.
Sementara itu Kepala Dusun Gilang, Maryono menambahkan, terdapat 18 warga yang terjangkit Chikungunya di RT 2 RW 3 dan RT 3 RW 3. Rata-rata keluhan mereka adalah pusing, gatal, sulit untuk berjalan dan demam. Warga yang terjangkit Chikungunya ini sudah mendapatkan perawatan dari Puskesmas dan Dinkes Tulungagung. Selain itu juga dilakukan fogging untuk membasmi sarang nyamuk.
Baca juga: DBD di Kota Batu Capai 84 Kasus, 2 Meninggal Dunia
"Kami juga melakukan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan," pungkasnya.