Pixel Code jatimnow.com

Kasus DBD Sidoarjo Melonjak 40 Persen, Waspada Lur!

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Ahaddiini HM
Ilustrasi. (dok jatimnow.com)
Ilustrasi. (dok jatimnow.com)

jatimnow.com - Kasus Demam Berdarah Dengeu (DBD) di Sidoarjo terus meningkat. Hingga hari ini sudah ada 116 kasus DBD, satu di antaranya meninggal dunia.

Sebelumnya, jumlah DBD di Sidoarjo masih berada di angka 75 kasus per minggu kemarin dan kemudian melonjak 40 persen lebih tinggi dari sebelumnya.

Sub Koordinator Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo, Yanto Lipu mengatakan, kasus meninggal karena DBD lokasinya berada di Kecamatan Waru. Karena itu, pihaknya langsung melakukan fogging.

"Saat dapat laporan kasusnya, teman-teman puskesmas langsung melakukan Penyelidikan Epidemologi (PE) dan setelah itu di-fogging," ucapnya, Selasa (23/4/2024).

"Sebagai upaya menekan jumlah kasus DBD, pihak kita mendorong petugas puskesmas, kader kesehatan dan jumantik untuk melakukan pemantauan jentik secara berkala, juga akan mendistribusikan Lavarsida (Abate) ke semua puskesmas," imbuhnya.

Baca juga:
Waspada! Kasus DBD di Lamongan Melonjak saat Musim Kemarau

Ia melanjutkan, akan mendistribusikan insektisida (Malation) ke semua puskesmas, melakukan PE jika ada laporan kasus DBD dan melakukan fogging jika hasil PE dinyatakan positif.

"Kami menghimbau agar masyarakat untuk bersama-sama melaksanakan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Salah satunya, rutin melakukan 3M plus, yakni mencakup kegiatan menguras tempat penampungan air, menutup rapat penampungan air, serta memanfaatkan benda-benda yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk DBD," paparnya.

Baca juga:
Angka Kematian DBD di Tulungagung Tertinggi Ketiga di Jatim, Ini Langkah Pemkab

"Masyarakat yang mengalami gejala seperti sakit kepala, nyeri otot, bintik-bintik merah, mual dan demam tinggi, diimbau untuk periksa ke Puskesmas terdekat. Supaya apa yang dirasakan dapat segera diidentifikasi, hal tersebut sangat penting dilakukan, agar tidak terlambat mendapatkan penanganan dan berakibat fatal," tuturnya.

Ia menekankan bagi masyarakat yang mengalami gejala panas demam segera periksakan ke Puskesmas terdekar agar segera mendapat penanganan.