jatimnow.com - Sejak jalur tol melintasi wilayah Kabupaten Jombang, iklim investasi di Kota Santri turut terdongkrak.
Terhitung sejak dibukanya jalur tol oleh ASTRA Infra Toll Road Jombang-Mojokerto, tahun 2018 silam, investasi di Jombang naik, hingga angka Rp2 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Jombang, Wor Windari menjelaskan adanya jalan tol yang melintasi Kabupaten Jombang memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Jombang.
Baca juga: Kronologis Kecelakaan di Tol Jombang yang Tewaskan Sopir Pikap
Ia menyebut investasi sejumlah perusahaan juga tumbuh subur di Jombang dan di sepanjang kota/kabupaten yang dilintasi jalur tersebut.
"Luar biasa pengaruhnya, sejak 2018 dibuka, efeknya kita di tahun 2019 naik hingga tembus T (triliun) investasi. Padahal sebelumnya kita gak sampai nembus angka T," ungkapnya, Selasa (10/1/2023).
Ia merinci, sejak tahun 2019 silam tren investasi baik penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA) menunjukkan tren naik.
"Sebelum tahun 2019 itu belum mencapai angka triliun, tapi pada tahun 2019 ini mencapai angka Rp2.047.189.276.244," katanya.
Baca juga: Dua Mobil Kecelakaan di Tol Jombang, 1 Orang Meninggal Dunia
Ia mengaku pada tahun 2020 jumlah total investasi masih di angka Rp2.627.398.519.785. Namun pada saat Covid-19 melanda, investasi juga mulai menurun.
"Pada tahun 2020 ada pandemi, dampaknya kena covid-19 anjlok menjadi Rp1.668.417.565.433," jelasnya.
Sedangkan untuk saat ini, iklim investasi di Jombang sudah mulai naik lagi. Sehingga pada tahun 2022, angka investasi mencapai Rp2 triliun lagi.
Baca juga: Dua Mobil Terlibat Kecelakaan di Tol Jombang
"Di tahun 2022 kemarin investasi mulai naik lagi, di angka Rp2.353.636.647.045," urainya.
Ia mengatakan di Jombang saat ini terdapat ratusan pabrik, baik yang masuk dalam kategori industri sedang maupun besar.
"Untuk industri kecil dengan modal 1 miliar rupiah ke bawah, itu ada 516 perusahaan. Sedangkan untuk industri sedang dengan modal 1 sampai 5 miliar ada sekitar 141 perusahaan. Dan yang industri besar dengan modal 5 sampai 10 miliar ada 293. Untuk yang PMA itu ada 42 perusahaan, itu yang modal diatas 10 miliar," pungkasnya.