jatimnow.com - Hewan reptil berdarah dingin seperti ular merupakan salah satu pilihan peliharaan para pecinta satwa. Seperti ular piton yang biasanya ditakuti dan dijauhi, kini sering dipamerkan di area publik, bahkan sampai dikonteskan.
Bagi anda yang berencana pindah hobi ke memelihara ular piton di awal tahun 2023 ini, berikut tips yang harus diperhatikan.
Menurut seorang pecinta ular piton, Mashudi (25), warga Dusun Grogolan, Desa Winong, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, merawat ular memang gampang-gampang susah.
Baca juga: Damkar Ponorogo Tangkap Ular Piton yang Meresahkan Warga Desa Nglayang
Menurutnya, para pemula yang ingin merawat ular disarankan mencoba membeli ular piton yang baru menetas atau kategori baby. Harga umumnya sekitar Rp700 ribu sampai Rp1 juta per ekor. Tujuannya, agar lebih mudah belajar memahami karakteristik perilaku ular.
Bila kesulitan mencari target pembelian usia baby, merawat ular kategori juvenil atau remaja juga bisa jadi solusi.
"Risiko digigit pasti ada, karena dasarnya hewan liar, kalau dipegang terus, dikasih makan terus pasti jadi jinak. Saran saya kalau bisa para penghobi baru memelihara ular dari ukura baby, supaya tahu karakteristiknya," jelas Mashudi.
Terkait perawatan sehari-hari, jika yang anda pakai adalah kandang mini, pemberian minum menggunakan dilakukan dua hari sekali. Untuk pembersihan kandangnya bisa dilakukan secara berkala, mulai dua hari sekali, tiga hari sekali atau seminggu sekali.
"Catat, ketika ular mengeluarkan kotoran, wajib langsung dimandikan. Kalau tidak bisa jamuran, amoniaknya itu bahaya," ungkapnya.
Baca juga: Ular Piton Masuk Rumah Warga di Ponorogo, 5 Ayam Kate Jadi Santapan
Mashudi menerangkan ular juga rentan terkena penyakit jika sang pemelihara jorok dan malas membersihkan kandang dan mengecek kondisi hewan.
Penyakit ular yang kerap muncul adalah; pertama yakni penyakit sariwan. Ular piton peliharaan saat terkena sariawan, perawatan yang harus dilakukan adalah merendam ular dengan air rebusan daun sirih dan menetesi antibiotik obat kumur seperti Betadine.
Penyakit kedua adalah kutuan. Kutu yang menyerang ular biasanya bersembunyi di belakang sisik. Munculnya kutu di tubuh ular biasanya akibat kandang lembab. Untuk penanganannya adalah ular harua dimandikan dengan air rebusan daun sirih dan ular harus dijemur setiap pagi.
Penanganan yang sama juga dilakukan terhadap ular piton yang gagal ganti kulit dan terkena penyakit flu.
"Jadi obatnya itu kalau bisa herbal semua. Rata-rata penghobi di Pasuruan memanfaatkan air rebusan daun sirih sebagai obat. Pengaplikasiannya cukup rendam ular didalam kotak boks selama beberapa menit," terangnya.
Baca juga: Geger Ular Piton Satroni Asrama Haji Sukolilo Surabaya
Di bulan-bulan musim kawin, ular kerap kali mogok makan akibat birahi. Penanganan yang benar, ular birahi harusnya segera dikawinkan. Namun jika anda hanya punya satu ekor ular saja dan tidak punya kesempatan untuk mengawinkan, cara penanganannya adalah dibiarkan saja.
Meski dibiarkan, di kandang ular yang mogok makan akibat birahi harus selalu tersedia tempat minum.
"Yang cepat birahi biasanya ular jantan," tandasnya.