Minyak Goreng Subsidi Masih Mahal di Jombang Dijual di Atas HET dan Bundling

Kamis, 16 Feb 2023 11:52 WIB
Reporter :
Elok Aprianto
Minyakita yang dijual di pasar tradisional Jombang. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Penjualan minyak goreng subsidi atau Minyakita dan curah di pasar tradisional Jombang, masih dijual mahal atau tidak sesuai aturan Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Selain dijual mahal, stok ketersediaan minyak goreng tersebut juga langka. Yang aneh pedagang juga membuat aturan sendiri yakni masih memakai mekanisme bundling dengan produk lain ketika ingin beli minyak subsidi.

Ironis, peraturan terkait penjualan minyak goreng kemasan sederhana Minyakita belum diterapkan di Jombang. Padahal aturan Kemendag terkait mekanisme penjualan dan pembelian minyak goreng bersubsidi tersebut sudah diterbitkan pada tanggal 6 Februari 2023 lalu.

Baca juga: Distributor Sembako di Sidoarjo Sambat Harga Naik Pembeli Sepi

Muhammad Andi, pedagang minyak goreng di Pasar Pon Jombang mengaku sengaja menjual minyak subsidi di atas harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp14.000 menjadi Rp15.500 hingga Rp16.000 per liter.

"Minyak goreng subsidi dijual dengan harga tinggi sejak sebulan yang lalu. Ya Rp15.500 yang minyakita. Dan kalau beli harus kawin, beli minyakita sama apa gitu," ungkapnya, Kamis (16/2/2023)

Selain itu ia mengaku mahalnya penjualan minyak subsidi ini dikarenakan pasokan dari distributor tidak lancar.

Baca juga: Senyum Para Pelaku UMKM Surabaya dapat 400 Liter Minyak Goreng Gratis

"Ini kan dari distributor gak kirim. Di kawinkan dengan produk lain ini karena pasokan kurang," paparnya.

\

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Jombang, Suwignyo menduga ada pihak kedua dari distributor yang menjual ke pengecer dengan harga yang tinggi. Sehingga pengecer menjual ke konsumen di atas HET.

"Kalau masih ada penjual eceran dengan harga di atas HET, kita ingatkan tapi mau gimana lagi karena meraka ambil di distributor kedua. Dimana mereka melepas (menjual) ke pedagang sekitar 14 lebih, sehingga ke pengecer jatuhnya 16 ribu," paparnya.

Baca juga: Pantau Harga Sembako di Mojokerto, Khofifah: Beras Ada Kenaikan

Untuk itu, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan kemendag untuk mengantasi hal tersebut.

"Kita akan berupaya komunikasi dengan kemendag untuk menyikapi persoalan itu," pungkasnya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Jombang

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler