Siapkan Banten Jelang Upacara Melasti

Sabtu, 10 Mar 2018 18:16 WIB
Reporter :
CF Glorian
Warda Dusun Tegalrejo, Desa Kendalrejo, Blitar sedang menyiapkan banten untuk Upacara Melasti

jatimnow.com - Jelang perayaan Melasti atau Upacara penyucian menyambut hari raya Nyepi, masyarakat penganut agama Hindu di Dusun Tegalrejo Desa Kendalrejo Kecamatan Talun Kabupaten Blitar mulai mempersiapkan banten atau sesaji.

Sesaji ini akan digunakan untuk perayaan Melasti / Mekiyis yang akan dilaksanakan Minggu (10/03/2018) di Pantai Jolosutro yang ada di Kecamatan Wates Kabupaten Blitar.

Banten yang sedang dipersiapkan penganut Hindu tersebut berisi berbagai hasil bumi. Adapun hasil bumi yang dipersiapkan untuk mengisi Banten atau sesaji diantaranya Pisang, kepala kambing beserta 4 kakinya, bebek panggang, ayam hitam panggang alasan lain sebagainya.

"Upacara Melasti itu adalah prosesi jelang perayaan Hari Raya Nyepi. Dimaksudkan untuk penyucian para dewa. Tahun ini dilaksanakan di Pantai Jolosutro," terang Jro Mangku Pura Penataran Agung Praba Buana Talun, Mangku Katimin (50) saat merangkai Banten dirumahnya Sabtu (09/03/2019).

Ia menjelaskan, adapun urutan ritual Melasti dibuka dengan pemujaan kepada Dewa, yang dilanjutkan dengan pasrah Banten, lalu prosesi Banten Pekelem (larungan) yang dilakukan di Pantai Selatan. Hal itu dimaknai sebagai salah satu bentuk ucap syukur dan permohonan kepada sang dewa penguasa Samudera.

"Jadi rangkaiannya setalah pemujaan, Banten dihanyutkan ke laut. Tujuannya, Banten diserahkan kepada Sang Hyang Baruna atau Penguasa Samudera yang bersifat memohon Nugraha atau keberkahan Tirta Amarta, untuk menetralisir alam semesta," ungkap Mangku Katimin.

Ia menambahkan, Setelah upacara Melasti selesai digelar, maka selanjutnya tinggal menunggu datangnya hari raya Nyepi yang jatuh pada tanggal 17/03/2018 atau Sabtu pekan depan.

"Hari Jumatnya ada festival Ogoh Ogoh atau Tawur Kasanga, kemudian Sabtu masuk ritual Nyepi, pada saat Nyepi ini umat Hindu akan melakukan Catur Brata Penyepian, yaitu amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak bekerja) amati lelanguan (tidak bersenang-senang) dan amati lelungan (tidak bepergian). Lalu besoknya ritual Ngambek Geni atau tradisi silahturahmi," tutupnya.

Reporter: CF Glorian
Editor: Arif Ardianto

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Blitar

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler