jatimnow.com - Angka stunting di Kabupaten Mojokerto menurun dari 27,4 persen menjadi 11,14 persen di tahun 2023. Sejumlah langkah telah disiapkan untuk terus menurunkan angka tersebut.
Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto, Shofiya Hana Al Barra mengatakan, jambore provinsi yang digelar di Hotel Grand Whiz Trawas, diikuti oleh kader penggerak seluruh Jawa Timur.
"Kegiatan ini jambore provinsi itu wajib diikuti kabupaten dan kota seluruh Jawa Timur. Kabupaten Mojokerto mengikuti, setelah dua tahun tidak ada, tahun ini bersamaan dengan HKG (Hari Kesatuan Gerak) PKK ke 51, semoga kader PKK yang mewakili Kabupaten Mojokerto bisa berjuang semaksimal mungkin," kata perempuan yang akrab disapa Ning Hana ini, Selasa (14/3/2023).
Baca juga: Cara Pjs Bupati Mojokerto Gugah Kesadaran Hukum Warga terhadap Judi Online
Istri Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Al Barraa ini menambahkan, langkah untuk menurunkan angka stunting dengan menggandeng sekolah.
Baca juga: 299 Desa di Mojokerto Sandang Status Mandiri, Ini Pesan Bupati
"Ibu bupati juga sudah menggandeng posyandu yang dibasiskan di sekolah. Jadi nanti ada penyuluh yang memang itu digerakkan dari pihak sekolah sehingga sekolahnya ini tingkat balita (paud, TK), tidak hanya di desa-desa tapi di sekolah juga bergerak. Nanti terpantau tumbuh kembangnya anak," jelasnya.
Menurut Ning Hana, untuk angka anak stunting telah tercatat di 27 puskesmas yang ada di Kabupaten Mojokerto.
Baca juga: Garap 3 Proyek Infrastruktur, Bupati Mojokerto: Fokusnya pada Kepentingan Warga
"Kalau untuk angka, harus dipilah, tapi ini sudah by name by address itu sudah terkonfirmasi di puskesmas. Kita keliling breakdown ke bawah, kita tidak fokus di angka itu, tapi kita bergerak fokus untuk berupaya menurunkan angka stunting," pungkasnya.