jatimnow.com - Jelang Idul Fitri 1444 Hijriah, beberapa tempat usaha pembuatan kue kering di Jombang banjir pesanan. Kue kering ini biasanya dipakai untuk hantaran saat Lebaran, atau untuk sekadar disuguhkan pada saat silaturahmi.
Salah satu tempat usaha produksi kue kering yang ramai pesanan yakni, rumah puding Tasya yang ada di Perum Grand Erlangga, Desa Pulo Lor, Kec. Jombang, Kabupaten Jombang.
Ditemui di kediamannya, Amelia Hidayati (37) pemilik usaha kue kering rumah puding Tasya mengatakan, sebelum menekuni usaha kue kering ia sudah memiliki usaha puding dan salad buah.
Baca juga: Menengok Kesibukan Warga Binaan Lapas Perempuan Malang Membuat Kue Kering
Namun pada tahun ini, ia mengaku telah menerima banyak pesanan untuk kue kering. Sehingga pada tahun ini juga pihaknya memproduksi kue kering.
"Usahanya puding, puding buah, salad buah, minuman-minuman, disert, sama kue kering," ungkapnya, Senin (10/4/2023).
Lebih lanjut Amel menjelaskan, kue buatannya ini biasanya dipesan para pelanggan secara online untuk menu buka puasa dan hampers saat Lebaran.
Tak tanggung-tanggung para pelanggan yang memesan biasanya dari luar negeri. Dan pesanan untuk keluarga para pelanggan yang di rumah.
Baca juga: Pedagang Kue Lebaran di Lamongan Sepi Pembeli, Dampak Online Shop?
"Menu buka puasa, kiriman hampers, terus untuk pesanan biasanya dari luar kota atau luar negeri yang mau kirim hampers buat kerabatnya yang ada di Jombang," jelasnya.
"Kirimannya paling jauh ke Surabaya, ke Malang, ke Lamongan, dan dalam kota (Jombang) banyak," sambungnya.
Ia menyebut selama Ramadan tahun ini proses produksi, seluruh jenis kue maupun puding buatannya meningkat hingga 10 kali lipat.
"Produksinya untuk Lebaran biasanya naik 10 kali lipat dibanding hari biasa. Kalau yang paling laris itu kiriman puding, salad sama paket hampers kue kering," ujarnya.
Baca juga: IRT di Ponorogo Jual Kue Kering, Mendulang Cuan dari Dapur Sempit
Untuk urusan harga, ia membandrol dengan harga yang cukup terjangkau.
"Harga puding cup itu murah mas, mulai Rp2.500, kalau kue tart itu harganya seratusan ke atas, kalau kue kering harganya mulai Rp20.000, sampai Rp35.000," terangnya.
Ia mengatakan setiap hari ia mampu menjual puluhan toples kue kering. Yang biasanya dibuat hampers.
"Setiap hari bisa 50 toples, itu yang kue kering. Kalau yang tart setiap hari bisa 10 sampai 20, kalau yang puding cup sehari bisa 100 sampai 200 cup, dibandingkan dengan hari biasa naik 10 kali lipat," pungkasnya.