jatimnow.com - Sebanyak 21 jemaah haji asal Indonesia meninggal di Mina, selama prosesi mabit dan jumrah pada musim haji 2018. Hal itu merujuk data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) pada Rabu, pukul 12.30 Waktu Arab Saudi.
Khusus untuk fase Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) tahun ini sebanyak 33 orang meninggal. Rincian itu, Arafah tujuh anggota jamaah meninggal, Muzdalifah lima, dan Mina 21 orang.
Total anggota jemaah meninggal di musim haji tahun ini hingga Rabu menjadi 125 orang dan bisa bertambah jika anggota jamaah tidak mampu menjaga kebugarannya.
Mabit dan jumrah di kawasan Mina masih berlangsung hingga saat ini, yaitu pada 10-13 Zulhijah atau 21-24 Agustus. Dua kegiatan itu salah satunya diisi dengan amalan melempar batu di hari Nahar (10 Zulhijah) dan hari Tasyrik (11-13 Zulhijah).
Penanggung Jawab Pos Kesehatan Haji Indonesia Muhammad Yanuar Fajar mengatakan anggota jamaah di Mina sebagian besar mengalami gangguan kesehatan karena kelelahan dan dehidrasi.
Mina menjadi kawasan yang rentan bagi jamaah haji karena fase ibadah ini tergolong menguras fisik, terutama bagi mereka yang memiliki kendala kesehatan dan sudah berusia lanjut.
Menurut Yanuar, fase ibadah haji mabit di Mina yang diselingi dengan lempar jumrah di Jamarat tergolong melelahkan.
"Sebelum di Mina, mereka akan kurang istirahat setelah menjalani ibadah dan berbagai kegiatan di Madinah serta Mekkah, wukuf Arafah, mabit Muzdalifah, dan lainnya," ujarnya.
Saat di Mina, kata dia, mereka harus jalan kaki pulang pergi rute Mina-Jamarat dengan total capaian jarak setidaknya lima kilometer ditambah kendala cuaca panas di Saudi saat terik. Jika jemaah mendapatkan tenda di Mina Jadid jarak tempuh Jamarat pulang pergi bisa lebih dari lima kilometer.
Sepanjang jalan kawasan itu banyak anggota jamaah dari berbagai negara bertumbangan karena berbagai gangguan kesehatan, terutama "heatstroke".
Beberapa dari mereka tidak sempat selamat karena banyak faktor, salah satunya jalur evakuasi terisi penuh oleh jemaah yang jumlahnya diperkirakan mencapai lebih dari tiga juta orang. Sementara anggota jamaah yang sedang kesakitan itu membutuhkan pertolongan darurat yang cepat.
Yanuar mengatakan, salah satu pos kesehatan di Mina yang melayani jemaah Indonesia sempat terisi penuh berjejal saat 10 Zulhijah yang bertepatan dengan 21 Agustus.
Sebagian besar pasien adalah anggota jemaah yang mengalami kendala kesehatan di tengah prosesi Jumrah Aqabah. Fase jumrah ini tergolong paling riskan banyak anggota jamaah bertumbangan.
"Ada 30 tempat tidur untuk pasien di pos kesehatan kami, saat jumrah Aqabah sampai tidak muat dan beberapa terpaksa harus ditempatkan di lantai, sebagian dievakuasi ke tempat lain," kata dia.
Sumber: Antara
Editor: Arif Ardianto
21 Jemaah Haji Asal Indonesia Meninggal Pada Prosesi Mabit dan Jumrah
Kamis, 23 Agu 2018 12:02 WIB
Reporter :
jatimnow.com
jatimnow.com
Berita Terbaru
Pasokan LPG 3 Kg di Jatim Aman Terkendali
Jangan Salah Paham! Ini Alasan Angka Kemiskinan Jatim Lebih Tinggi dari Jabar
Terlilit Utang Akibat Judol, Pria di Bondowoso Bikin Laporan Palsu Jadi Korban Begal
Harmoni Rel dan Kehidupan, Ketika Lokomotif Jadi Tumpuan Masyarakat Urban
KAI Daop 7 Jawab Desakan Pembongkaran Monumen KA dan Area Parkir di Stasiun Kediri
Tretan JatimNow
Agus Hermanto, Guru Pelosok Banyuwangi Sang Penjaga Mimpi Anak Desa
Kisah Wanita Single Parent jadi Pengemudi Ojol di Jember, Bawa Anak Tiap Hari
Kisah Wiwin Isnawati, dari Penjual Beras ke Kursi Legislatif DPRD Jatim
Profil Sofie Imam, Warga Tulungagung Asisten Pelatih Fisik Timnas Dampingi PK
Terpopuler
#1
Bupati dan Wabup Gresik Dampingi Mensos Gus Ipul Kunjungi Sekolah Rakyat
#2
Rayakan Kemerdekaan RI ke-80, Freeport Indonesia Gelar Lari Warna Nusantara
#3
Jadwal SIM Keliling di Surabaya, Rabu 6 Agustus 2025
#4
Usai Selawat, Bupati Jember Gus Fawait Ajak Makan Penyapu Jalan di Pendopo
#5