jatimnow.com - Kebakaran di kawasan wisata alam Gunung Bromo berdampak pada para pelaku ekonomi. Hingga saat ini, Bromo masih tutup bagi wisatawan.
Penyedia jasa jip wisata misalnya, mereka mengeluhkan kerugian besar akibat ulah wedding organizer yang menggunakan flare saat pemotretan hingga menyebabkan kebakaran meluas hingga Kabupaten Pasuruan.
"Sudah hampir sepekan kami tidak bekerja, kami menjadi relawan membantu memadamkan api bersama para petugas gabungan. Sebenarnya yang merugi tidak hanya pemilik jip wisata tapi semua seperti ojek, kuda, dan pedangan asongan," kata Hery Curit, (14/9/2023).
Baca juga: 4 Spot Wisata Populer di Bromo Ganti Nama, Berikut Daftarnya
Pria asal Kecamatan Poncokusum, Kabupaten Malang tersebut menyebut, dalam sehari sekitar 50-600 jip yang mengantarkan pengunjung ke kawasan wisata Gunung Bromo. Sepekan perputaran uang bisa mencapai Rp70-80 juta.
Baca juga: 7 Tempat Wisata Apik di Malang yang Wajib Dikunjungi
"Sekarang kami tidak memiliki penghasilan sama sekali, lha ndak bisa kerja. Beberapa wisatawan yang terlanjur pesan juga banyak yang membatalkan atau memilih wisata lainnya," tuturnya.
Sementara itu, pemilik agen travel asal Kota Batu, Appleland Tour, Muhammad Meilana mengatakan jika banyak tamunya yang beralih ke destinasi lainnya akibat ditutupnya Gunung Bromo.
Baca juga: Kebakaran Lereng Gunung Batok Kawasan Bromo Dipastikan Sepenuhnya Padam
"Selain berwisata ke Kota Batu, mereka memilih ke tempat wisata yang buka. Banyak juga yang cancel atau membatalkan. Semoga Bromo lekas membaik dan pulih karena banyak pelaku wisata yang menggantungkan nasibnya," tutupnya.
Sebelumnya, kurang lebih 50 hektar lahan di blok Savana Lembah Watang Bukit Teletubis kawasan Bromo terbakar. Diduga kebakaran disebabkan adanya flare pengunjung yang tengah melakukan aksi pemotretan pranikah pada Rabu 6 September 2023 lalu.