jatimnow.com - Tradisi sedekah bumi dengan berbagai prosesi dan ritualnya masih cukup kental dalam kehidupan masyarakat Kabupaten Bojonegoro.
Seperti halnya pergelaran Wayang Thengul semalam suntuk yang menjadi rangkaian acara sedekah bumi yang digelar oleh masyarakat warga Desa Campurejo, Kecamatan Kota Bojonegoro pada Selasa (26/9/2023) malam.
Pergelaran ini dipimpin oleh dalang kondang asli Kabupaten Bojonegoro Ki Trio Wahyu Aji yang membawakan lakon cerita ‘Turunnya Wahyu Tohjali’.
Baca juga: 5 Trending Topik Pekan Ini: Nomor 2 Sampai Sekarang Masih Misterius
Acara juga dimeriahkan dengan Tari Remo dilanjutkan dengan Tari Mbeso bersama warga setempat dengan diiringi gending Jawa.
Malam semakin larut, tibalah pada acara puncak Kepala Desa Campurejo Edi Sampurno menyerahkan gunungan wayang tanda di mulainya pergelaran Wayang Thengul.
Nampak satu persatu warga memenuhi deretan kursi di halaman Pendopo Balai Desa Campurejo. Terlihat raut wajah sumringah warga yang tak sabar menyaksikan pergelaran wayang sembari menikmati kopi hangat dan jajanan tradisional yang disediakan panitia.
Kepala Desa Campurejo Edi Sampurno mengatakan pergelaran Wayang Thengul ini merupakan rangkaian acara sedekah bumi sebagai wujud rasa sukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil bumi yang berlimpah sekaligus doa bersama agar dijauhkan dari wabah penyakit atau tolak bala.
Sementara, pergelaran Wayang Thengul merupakan hiburan bagi masyarakat juga penghormatan terhadap para leluhurnya.
Baca juga: Sopir Dibacok, Warga Gelar Sedekah Bumi, Jembatan Jetak Ditutup
"Kegiatan ini rutin diadakan setiap tahunnya. Ini sekaligus melestarikan dan menumbuhkan kecintaan terhadap budaya pada generasi muda," ujarnya pada jatimnow.com.
Adapun rangkaian kegiatan sedekah bumi Desa Campurejo, lanjut Edi, dimulai dengan khataman alquran, tahlil, dan do’a bersama di makam Sido Mulyo, Dusun Plosolanang. Selanjutnya, pergelaran wayang Thengul yang dipersembahkan di Pendopo Desa Campurejo.
"Untuk puncaknya besok Kamis (28/9/2023) ada kirab gunungan dari kantor desa menuju ke makam Eyang Manis," tambahnya.
Sementara itu, Ketua BPD di Desa Campurejo Nurhasim menambahkan wayang Thengul ini merupakan tradisi budaya yang dipercayai warga merupakan kesukaan dan bentuk penghormatan kepada leluhur sekaligus hiburan bagi masyarakat. Di mana, Mbah Krapyak dan Mbah Manis diyakini warga masyarakat, sebagai leluhur yang mengawali kehidupan di Desa Campurejo.
Baca juga: Panen Melimpah, Warga Desa di Lamongan Gelar Sedekah Bumi
“inilah budaya masyarakat jawa, ini sebagai wujud atau cara kita mensyukuri nikmat dan karunia Allah Swt, juga doa kita kepada para pendahulu dan leluhur,” ujarnya.
Agar tidak punah tergerus perkembangan zaman kegiatan Ia bersama Pemdes dan juga masyarakat telah sepakat agar kegiatan ini menjadi rutinan setiap tahunnya.
“Kalau petilasan mbah Krapyak tempatnya sekarang sudah dibangun masjid Baitur Rahmat. Mudah-mudahan ikhtiar kita untuk melestarikan tradisi dan budaya ini bisa terus berjalan, agar generasi kita tidak melupakan sejarah,” pungkasnya.