jatimnow.com - Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko bakal segara dimulai.
Proyek strategis nasional ini merupakan upaya dari pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah melalui penyediaan air baku untuk kebutuhan pertanian.
Guna percepatan Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko, Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau langsung lokasi proyek yang berada di Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro.
Baca juga: Menteri PUPR Bentuk Tim Sisir Jalan Rusak di Jalur Nasional
Kedatangan kedua menteri kesayangan Presiden Jokowi itu disambut langsung oleh Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto dan Bupati Blora Arief Rohman bersama jajaran forkopimda Bojonegoro dan Blora.
Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan percepatan pembangunan Bendung Gerak Karangnongko ini merupakan upaya pemerintah untuk kemakmuran masyarakat. Menurutnya, ada tiga hal penting untuk mewujudkan cita-cita tersebut, yakni ketersediaan air, konektivitas, dan industri agrobisnis.
"Oleh sebab itu, dengan adanya ketersediaan air yang didukung dengan konektivitas serta pengembangan industri agrobisnis ini adalah kunci untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat, " kata Pratikno, Kamis (19/10/2023).
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan pembangunan proyek Bendung Gerak Karangnongko ini dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dengan cara penyediaan air untuk pertanian.
Pembangunan Bendung Gerak tersebut untuk menambah suplai air bagi daerah kering di Kabupaten Bojonegoro dan Blora dengan membendung air Sungai Bengawan Solo.
Baca juga: Menteri PUPR Ngeyel Sebut Jembatan Lamongan Tidak Ambles tapi...
"Rencana pembangunan Bendung Gerak ini sebenarnya cita-cita sudah lama, bisa kita lihat langsung di sekitar sini (wilayah Bojonegoro dan Blora) kering kerontang semua. Tidak ada jalan lain kecuali harus ada air," ulas Pak Bas, sapaan akrab Menteri PUPR.
Dijelaskan Basuki, Bendung Gerak Karangnongko berbeda dengan beberapa Bendungan Gondang di Kabupaten Karanganyar dan beberapa bendungan lainnya. Bendung Gerak Karangnongko menerapkan teknologi long storage yang memanfaatkan teknologi bendung gerak di Sungai Bengawan Solo sepanjang 24 kilometer dengan kapasitas daya tampung air 59 juta meter kubik.
Nantinya Bendung Gerak Karangnongko ini memiliki luas genangan 1.027 hektare untuk mengairi daerah irigasi seluas 6.950 hektare di Kabupaten Blora, Bojonegoro, dan sekitarnya. Rinciannya, daerah irigasi (DI) untuk lahan pertanian di Kabupaten Bojonegoro seluas 5.203 hektare dan di Kabupaten Blora seluas 1.746 hektare.
Proyek strategis nasional ini menelan anggaran APBN senilai Rp1,26 triliun dan ditargetkan selesai pada 2026 mendatang.
Baca juga: Cek Kesiapan Jalur Mudik, Menteri PUPR Tinjau Jembatan Ngaglik Lamongan
"Kalau sudah jadi kita bangun cofferdam untuk mengalirkan air baru kita bangun bendungannya," tambah Basuki.
Sementara itu, Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto menyampaikan terima kasih atas dibangunnya Bendungan Karangnongko. Pembangunan Bendung ini diharapkan ke depan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kedua wilayah (Bojonegoro, Blora) yang mayoritas perekonomiannya bertumpu pada sektor pertanian.
“Tentunya ini akan menjadi salah satu urat nadi kita di bidang pertanian dan menjadi sumber daya bagi masyarakat kami di Bojonegoro. Mudah-mudahan adanya pembangunan ini menjadi modal kedepan untuk memperkuat perekonomian masyarakat,” singkatnya.