jatimnow.com - Dua bocah Sekolah Dasar (SD) asal Kecamatan Pangarengan, Sampang, nekat pergi ke Jakarta bermodal Google Maps atau GPS. Bahkan keduanya menaiki motor tanpa menggunakan atribut keselamatan.
Salah satu paman bocah tersebut, yakni Jauhari mengatakan pihak keluarga tidak mengetahui aksi nekat kedua anak tersebut. Sebab keduanya pergi tanpa berpamitan pada orangtua masing-masing.
Baca juga: Sumur Air Bercampur Gas Muncul di Sampang, Polisi Beri Warning
"Tidak ada yang tau, anak-anak gak ada yang pamit," ujarnya, Rabu, (22/11).
Bahkan Jauhari sempat tak percaya keponakannya itu diamankan anggota polisi di Semarang saat kedua bocah itu hendak menuju Jakarta. Dirinya baru yakin setelah polisi mengirimkan foto dan video keberadaan keponakannya itu.
"Awalnya, saya takut penipuan karena juga sedang marak, tapi setelah ada videonya saya baru percaya dan setelah berembuk dengan keluarga, akhirnya saya yang datang menjemput keponakan dan temannya itu," tambahnya.
Ia mengatakan, dua bocah itu ke Jakarta untuk menemui salah satu temannya. Bahkan mereka berangkat ke Jakarta hanya bermodal Google Maps.
Baca juga: Duduk Perkara Pengeroyokan Saksi Paslon Jimad Sakteh di Sampang
"Mereka masih anak-anak gak tau jalan. Jadi cuma bermodal lihat maps selama di jalan," imbuhnya.
Dari hasil keterangan keponakannya itu, Jauhari mengatakan mereka hanya membawa uang Rp100 ribu. Dan uang itu telah habis untuk beli bensin dan juga makan mie instan serta minum.
"Sampai di Semarang ini saku anak-anak sisa Rp10 ribu dari total Rp100 ribu yang mereka bawa. Ternyata uang itu mereka dapat dari meminjam ke tetangga rumah," jelasnya.
Baca juga: Pilbup Sampang Memanas, Saksi Paslon Jimad Sakteh Tewas Dikeroyok
Ia juga menyampaikan, selama dua hari berkendara itu keponakannya tak menggunakan helm dan juga tidak membawa surat kendaraan. Dari Sampang hingga Semarang mereka juga tidak pernah bertemu polisi.
"Jadi mereka baru bertemu pak polisi di Tengaran, Semarang. Ya Alhamdulillah diamankan petugas sehingga pihak keluarga bisa menjemput kesana," ungkapnya.
Kini dua bocah tersebut sudah dibawa kembali ke Sampang dan dibawa ke Polsek Pangarengan agar pihak keluarga dan dua bocah itu bisa mengawasi lebih ketat agar tak melakukan hal nekat yang serupa.