jatimnow.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro masih menunggu hasil pengujian laboratorium terhadap air bercampur lumpur yang menyembur di Dusun Sanggar, Desa Sidomulyo, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro. Rabu (27/12/2023).
Sebelumnya sejumlah petugas dari DLH telah mengambil sampel air semburan, yang selanjutnya akan dibawa atau diuji di laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai unsur kandungan yang ada di dalam air tersebut apakah berbahaya atau tidak.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro Dandi Suprayitno menjelaskan pihaknya telah terjun ke lokasi untuk mengambil sampel air dan selanjutnya dilakukan pengujian di laboratorium untuk memastikan apakah air semburan tersebut tidak berbahaya bagi manusia, hewan, tanaman maupun lingkungan sekitar.
Baca juga: Hasil Lab Air Semburan di Sidomulyo Bojonegoro Bikin Warga Bernafas Lega
“Kemarin tim sudah ke lokasi. Hasilnya sudah tidak didapati bau seperti belerang, namun kami mengambil sampel air untuk dibawa ke lab sementara, kalau dikonsumsi saya belum bisa pastikan, nunggu hasil lab,” kata Dandi.
Sebelum terjadi semburan, lanjut Dandi, sumur bor tersebut sebetulnya masih mengeluarkan air, namun dalam skala kecil. Oleh warga setempat air yang keluar itu digunakan untuk menyiram tanaman.
Baca juga: Fenomena Semburan Air Lumpur Kembali Gegerkan Warga Sidomulyo Bojonegoro, Tercium Bau Belerang
“Hasil sementara dari lapangan, di lokasi semburan itu memang keluar air agak kecil dan hanya dimanfaatkan untuk siram-siram (menyiram tanaman bukan konsumsi),” sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, fenomena semburan air bercampur lumpur keluar dari sebuah sumur bor gegerkan warga di Dusun Sanggar RT 22 RW 07 Desa Sidomulyo Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro pada selasa (26/12/2023) pagi.
Semburan air bercampur lumpur itu terjadi di pekarangan rumah Samirin (70) warga Dusun Sanggar RT 22 RW 07 Desa Sidomulyo.
Baca juga: Muncul Semburan Lumpur di Bojonegoro, Dampaknya Seperti Ini
fenomena semburan air itu sebelumnya pernah terjadi pada tahun 2021 yang lalu. Kala itu salah satu warga tengah membuat sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air rumah tangga.
Namun, baru setengah pengerjaan pengeboran dengan kedalaman sekira mencapai 60 meter tiba-tiba air keluar dan menyembur dengan derasnya hingga setinggi 15 meter. Kemudian, berdasarkan rekomendasi dari DLH sumur bor tersebut akhirnya ditutup karena air yang keluar tidak layak untuk dikonsumsi.