Pixel Code jatimnow.com

Muncul Semburan Lumpur di Bojonegoro, Dampaknya Seperti Ini

Editor : Rochman Arief   Reporter : Misbahul Munir
Penampakan lokasi semburan lumpur bercampur air di sekitar area pertanian warga. (Misbahul Munir/jatimnow.com).
Penampakan lokasi semburan lumpur bercampur air di sekitar area pertanian warga. (Misbahul Munir/jatimnow.com).

jatimnow.com - Semburan air bercampur lumpur disertai bau belerang muncul di area lahan pertanian milik warga di Desa Jari, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro.

Semburan di lokasi mebentuk sebuah kubangan, kemudian dari dalam tanah menyembur lumpur bercampur air yang disertai bau menyengat gas seperti bau belerang. Nampak pula di sekitar lokasi terdapat ratusan titik rembesan gas alam yang meletup-letup.

Akibat semburan tersebut area sekitar lokasi menjadi tandus atau mengering dengan luasan area sekitar 20 meter persegi. Sementara itu, air yang memancar dari lokasi mengalir ke sungai.

Menurut Suyitno, warga setempat, mengungkapkan bahwa semburan lumpur bercampur air yang disertai bau belerang itu sudah lama terjadi.

"Setahu saya sudah sekitar empat tahun lalu mas. Ya kalau baunya itu yang mengganggu, kalau pagi dekat dengan lokasi itu (baunya) menyengat banget, bisa pusing kepala kalau mencium baunya," ujarnya.

Menurutnya, akibat semburan tersebut area di sekitar lokasi jadi tandus dan tidak bisa ditanami, lantaran suhu yang terlalu tinggi.

Baca juga:
Fraksi PKB DPRD Jatim Dukung Pembangunan Pabrik Etanol di Bojonegoro

Salah satu warga menunjuk titik semburan. (foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)Salah satu warga menunjuk titik semburan. (foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)

"Sampean (Anda) lihat di sana, rumputnya mati semua karena panas. Kemudian airnya hangat ada bau belerangnya, jadi tidak bisa untuk mengaliri sawah, makanya dialirkan ke bawah (kali)," bebernya.

Sementara itu, Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro, Irawan Darwanto menyatakan bahwa lokasi semburan yang dimaksud masuk area Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sukun, Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Gondang yang berada di bawah struktur KPH Bojonegoro.

Baca juga:
Hakordia 2024, Kejari Bojonegoro Selamatkan Miliaran Uang Negara

"Kita cek dulu dan memastikan ke lapangan, apakah semburan itu sudah ada sejak 2016 atau semburan baru. Nanti akan saya kabari lagi hasilnya," kata Irawan.

Di sisi lain, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Bojonegoro, Ardhian Orianto mengatakan bahwa informasi dari Sekdes Jari, bahwa kejadian semburan lumpur itu sudah lama, yakni sejak 2016. Namun situasi tersebut dianggap tidak membahayakan warga karena jaraknya jauh dari pemukiman.