jatimnow.com - Beberapa daerah di Jawa Timur mulai menghadapi musim penghujan. Potensi bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu diharapkan tidak sampai mengganggu kelancaran jalannya Pemilu 2024.
Penggunaan tenda untuk Tempat Pemungutan Suara (TPS) diperkirakan masih menjadi pilihan bagi penyelanggara Pemilu 2024, termasuk di Jawa Timur.
Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, tidak menutup kemungkinan daerah rawan bencana untuk tidak menggunakan tenda untuk TPS. Opsi lainnya, yakni menggunakan gedung-gedung milik pemerintah seperti sekolah-sekolah, dan lainnya.
Baca juga: 286 DPT di TPS 5 Candi Sidoarjo Lakukan Coblosan Ulang Gegara 1 Pemilih Ini
Namun, hal itu masih harus dikombinasikan lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait, seperti penyelenggara pemilu, dan pemerintah daerah kota/ kabupaten.
Baca juga: 47 TPS Bangkalan Salah Prosedur, Akibatnya Harus Coblos dan Hitung Ulang
"Kalau misalnya cukup dengan kelas-kelas di sekolah, bagus juga, nanti juga saya komunikasikan, khawatir juga hujan dan angin puting beliung," kata Khofifah pada Sabtu (27/1/2024).
Meski begitu, penggunaan tenda untuk TPS dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 masih dilakukan.
Baca juga: Bima Sena Tenda Kediri Raup Cuan di Hari Coblosan Pemilu 2024
"Di beberapa titik memang pakai tenda, karena untuk bisa memberikan ruang untuk para pemilih, saksi dan seterusnya," katanya.