jatimnow.com - Anggapan bahwa warga lokal di Kampung Inggris Pare jago ngomong Inggris ternyata memang bukan isapan jempol. Termasuk mereka para tukang becak hingga penjual pentol.
Sekretaris Forum Kampung Bahasa, Agus Tri Winarso memastikan bahwa anggapan tersebut benar. Meski tidak menjadi bahasa sehari-hari, kini semakin banyak warga lokal dan mereka yang menjalankan usaha disana fasih berbahasa Inggris.
“Benar, tapi memang tidak semua,” kata Sekretaris Forum Kampung Bahasa, Agus Tri Winarso dalam kesempatan wawancara dengan jatimnow.com, Selasa (30/1/2024).
Baca juga: Biaya Hidup dan Pendidikan di Kampung Inggris Sangat Terjangkau
Awalnya, memang ini hanya stigma positif yang melekat pada warga lokal di sana. Namun nyatanya, tidak banyak warga yang bisa berbahasa Inggris. Termasuk penjual pentol yang disebut-sebut bisa melayani para pelajar dengan bahasa Inggris, ternyata tidak.
Dua tahun terakhir, Forum Kampung Bahasa menggagas Kampung Inggris Mengajar untuk menghadapi fakta bahwa jumlah pembicara aktif Bahasa Inggris yang sedikit, terutama dari kalangan masyarakat lokal. Program ini telah berjalan dari Oktober hingga November 2022.
Baca juga: Siswa Kampung Inggris Pare Takut Mr Punishment, Siapa Dia?
Kampung Inggris Mengajar, menurut Agus Tri Winarso merupakan program pembinaan Bahasa Inggris bagi pedagang kaki lima, tukang ojek, pemilik kos-kosan, atau masyarakat lokal lainnya yang ada di Kampung Inggris.
Melalui program ini, diharapkan bisa menjawab dan memberikan solusi atas anggapan orang ketika mendengar kata Kampung Inggris, pasti orang-orang yang tinggal di dalamnya menggunakan Bahasa Inggris dalam segala aktifitasnya. Sekaligus dapat me-rebranding Kampung Inggris di luar daerah.
“Per tahun ada 1000 orang, tukang becak, laundry, kos-kosan, PKL, macem-macem lah,” tambahnya.
Baca juga: Bandara Dhoho Kediri Segera Beroperasi, Ada Akses Khusus Menuju Kampung Inggris?
Sehingga, menurut Agus daya tarik ini bisa mendatangkan lebih banyak lagi pelajar dari luar untuk belajar di Kampung Inggris dan turut menggerakkan roda perekonomian masyarakat Pare dan Kabupaten Kediri pada umumnya.