jatimnow.com - Pakar Hukum Universitas Muhammadiyah Malang, Profesor Tongat menilai situasi jelang Pemilu sangat membutuhkan sumbangsih para guru besar ilmu hukum.
Hal itu untuk memastikan agar Pemilu berlangsung lancar, tidak anarkis dan yang lebih penting, menghasilkan pemimpin sejati.
"Di berbagai perguruan tinggi serta lembaga akademik, mereka mengambil peran dan memastikan agar proses lima tahunan berjalan baik, lancar, dan tidak ada anarkis. Kita mendorong agar terpilih pemimpin yang lebih baik bagi masyarakat," kata Tongat.
Baca juga: Mahasiswa UMM Malang Ciptakan Alat Deteksi Rematik dengan Analisis Kuku
Hal ini dikatakan Tongat usai dikukuhkan sebagai guru besar pada Rabu (7/2/2024) di Dome UMM. Selain Profesor Tongat, Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang memiliki dua guru besar baru lainnya yakni Profesor Sidik Sunaryo, dan Profesor Fifik Wiryani.
Baca juga: Jubir Menhan: Demokrasi Berjalan Baik Jika Pendidikan Ditingkatkan
Menurut Tongat, seruan pernyataan sikap yang disampaikan para akademisi dari berbagai kampus belakangan ini merupakan murni suara hati pendidik.
Sebagai seorang akademisi, dikatakannya, sudah sepatutnya mengambil posisi netral, tetapi tetap memberikan pandangan yang bermanfaat melalui keilmuannya.
Baca juga: UMM Gelar Deklarasi dan Diskusi Konflik Israel-Palestina di Malang
"Saya, kita, sebagai akademisi berada di posisi netral. Kami harus tetap berada di posisi melindungi dan mengayomi semua pihak. Akademisi menjadi filter terakhir dari proses-proses yang saat ini sedang berlangsung," ujar Dekan Fakultas Hukum UMM.