jatimnow.com - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Trenggalek mengalami peningkatan sejak awal tahun 2024.
Meningkatnya angka kasus penyakit ini karena kembang biak nyamuk yang cepat selama cuaca ekstrem beberapa bulan terakhir.
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kabupaten Trenggalek, Sunarto, mengatakan selama 3 bulan terakhir kasus DBD di Kabupaten Trenggalek mengalami tren kenaikan. Tertinggi terjadi pada Februari 2024 lalu.
Baca juga: Dokter RSUD Sidoarjo Ingatkan Anak Mudah Sakit di Puncak Musim Kemarau, Waspada!
"Kasus DBD pada Januari mencapai 56 kasus, Februari naik menjadi 108 kasus dan Maret pertengahan ini sudah mencapai 60 kasus," ujarnya, Senin (25/03/2024)
Dilihat dari sebaran kasus, wilayah yang banyak terjadi DBD berada di Kecamatan Pogalan dan Karangan. Naiknya, kasus DBD juga seiring dengan meningkatnya kembang biak nyamuk selama iklim ekstrem.
Baca juga: Kasus DBD di Sampang 4 Bulan Tembus 260 Orang
"Ada yang namanya siklus 5 tahun dan 3 tahun untuk kasus DBD. Dimana siklus tersebut merupakan siklus kembang biak nyamuk," terangnya.
DBD juga disebabkan karena faktor kebersihan. Artinya masyarakat harus menjaga kebersihan agar tidak ada tempat yang dapat digunakan nyamuk berkembang biak.
"Masyarakat bisa menguras bak mandi minimal 1 minggu sekali dan mengubur barang bekas yang tidak digunakan," tuturnya.
Baca juga: 41 Warga Donorojo Pacitan Terjangkit Demam Berdarah
Sunarto menegaskan, sampai saat ini pihaknya tidak mendapatkan laporan kematian akibat kasus DBD di Trenggalek. Pihaknya mengimbau apabila mengalami gejala DBD untuk segera ke puskesmas atau rumah sakit.
"Seorang yang meninggal akibat DBD biasanya karena terlambat penganan medis," pungkasnya.