jatimnow.com - Dikabarkan ada mogok kerja nasional seluruh pegawai perseroan di PT Pelni (Pelayaran Nasional Indonesia) yang dilakukan mulai Jumat (14/9/2018), PT Pelni Cabang Surabaya pun ikut mengambil sikap. PT Pelni Cabang Surabaya memastikan tidak akan mengikuti seruan itu.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Cabang PT Pelni Surabaya, Presda Simangasing saat ditemui di kantornya di Jalan Pahlawan Surabaya. Sebab menurutnya, pelayanan adalah hal yang terpenting untuk dilakukan.
"Kalau sampai terjadi mogok nasional, otomatis perputaran logistik dan penumpang terhambat semua. Jadi pelayanan kita terhambat," papar Presda, Kamis (13/9/2018).
Baca juga: Penerbangan Citilink Bandara Juanda Tertunda, Diduga Imbas Mogok Kerja Pegawai
Presda memastikan, pihaknya akan mengikuti yang baik. "Ini soal pelayanan lho. InsyaAllah kalau Surabaya tidaklah (tidak mengikuti seruan itu). Sebab di Kantor Cabang (PT Pelni) Surabaya ini, semua pegawainya sudah memiliki wawasan yang baik," ungkapnya.
Informasi yang diterima jatimnow.com, seruan mogok kerja nasional itu keluar dari Serikat Pekerja PT Pelni (Persero). Yaitu menyerukan kepada seluruh pegawai perseroan untuk mogok kerja nasional mulai 14 September 2018 hingga 14 Oktober 2018.
Baca juga: Selain di Tulungagung, Guru Honorer K2 di Blitar Juga Mogok Ngajar
Hal itu diketahui dari surat SP Pelni yang ditandatangani oleh Ketua Umum Deden Ginanjar dan Sekjen Kristianto SHL Tobing, tertanggal 29 Agustus 2018 dan ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.
Mogok kerja itu akan dilakukan di seluruh pelabuhan yang disinggahi oleh kapal Pelni.
Baca juga: Guru Mogok Ngajar, Siswa Berkeliaran di Sekitar Sekolah
Sekedar diketahui, PT Pelni Cabang Surabaya mengoperasikan 15 kapal setiap bulannya. Dan setiap harinya, PT Pelni Cabang Surabaya rata-rata melayani keberangkatan 400 hingga 500 penumpang melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Pelayanan itu dihandle oleh 56 pegawai yang ada di PT Pelni Cabang Surabaya.