Pixel Codejatimnow.com

Selain di Tulungagung, Guru Honorer K2 di Blitar Juga Mogok Ngajar

Editor : Arif Ardianto  Reporter : CF Glorian
Salah satu spanduk yang dipasang oleh para guru honorer K2 di Blitar, Kamis (20/9/2018).
Salah satu spanduk yang dipasang oleh para guru honorer K2 di Blitar, Kamis (20/9/2018).

jatimnow.com - Ratusan Honorer K2 di Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, mogok mengajar. Aksi ini merupakan puncak dari kebijakan pemerintah yang membuka lowongan ASN dengan batasan usia maksimal 35 tahun.

Massa menilai, pemerintah telah mengingkari janji untuk mengangkat para Honorer K2 menjadi ASN tanpa syarat. Nyatanya, pada rekrutmen tahun ini, hampir seluruh K2 tak bisa menjadi ASN karena usia dan tingkat pendidikan.

"Padahal pengabdian kami tak sesuai dengan hak yang kami terima. Kami akan aksi sampai delapan hari ke depannya agar tuntutan kami didengar pemerintah," kata Koordinator K2 Wilayah Wonodadi, Hairi, Kamis (20/09/2018).

Akibat aksi mereka, sejumlah lembaga SD dan SMP lumpuh. Bahkan, Ujian Tengah Semester (UTS) yang kini dilakukan harus terhenti karena sebagian besar para Honorer memilih berdemo ketimbang mengajar.

Baca juga:  Guru Mogok Ngajar, Siswa Berkeliaran di Sekitar Sekolah

Berdasarkan data di Pemkab Blitar, hanya 72 orang yang bisa mengikuti tes ASN dari sekitar 800 Honorer K2 yang mengabdi. Rata-rata usia honorer lebih dari 35 tahun dan belum S1.

Baca juga:
1 Guru PPPK Trenggalek Tak Diperpanjang Kontraknya karena Tindakan Indispliner

Selain itu, 72 honorer yang bisa ikut seleksi masih akan diseleksi. Pemkab Blitar hanya memiliki 58 lowongan untuk diisi oleh K2.

Pemkab Blitar tak bisa berbuat banyak. Sebab, ketentuan pengangkatan ASN merupakan kewenangan pemerintah pusat.

"Untuk K2 kuotanya 58 lowongan. Ada 469 lowongan yang kita buka. 170 untuk pendidikan, 179 tenaga kesehatan, 62 tenaga teknis," papar Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pemkab Blitar, Mashudi.

Baca juga:
Gus Sadad Jemput 1000 Suara Kemenangan Prabowo-Gibran di Banyuwangi