jatimnow.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memborong oleh-oleh khas Banyuwangi usai membuka seminar internasional untuk menyambut International Monetary Fund (IMF)-World Bank (WB) Annual Meeting, di Banyuwangi, Rabu (19/9/2018).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu memborong produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Banyuwangi di salah satu gerai UMKM. Dia memborong keripik enceng gondok, keripik umbi, keripik bayam, rengginang.
Ia juga membeli teri krispi khas Banyuwangi, kue bagiak, sale pisang, dan beragam olahan produk pertanian. “Saya suka pisang. Saya mau nyoba sale pisang Banyuwangi,” ujarnya.
Baca juga: Komisi B DPRD Jatim Dukung Prabowo Hapus Kredit Macet UMKM
Selain cemilan, ia juga membeli batik Banyuwangi dan kaos yang bertuliskan guyonan ala Banyuwangi. Ada beberapa potong kaos dan baju batik yang ia bawa.
“Apa ini artinya Ruwet Teter?” tanya Sri Mulyani kepada penjaga sambil membawa kaos bertuliskan bahasa lokal khas Suku Using, masyarakat asli Banyuwangi.
Setelah diterangkan artinya, ia langsung membeli kaos tersebut. “Ini buat suami dan anak saya. Saya juga mau beli batik untuk oleh-oleh anak saya,” ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengapresiasi perkembangan UMKM dan ekonomi Banyuwangi secara umum. Pertumbuhan pendapatan per kapita dan penurunan kemiskinan berhasil dilakukan dengan baik. Sehingga, dia merasa senang karena dana insentif dan alokasi dari pemerintah pusat bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah daerah.
“Inovasi daerah seperti Banyuwangi harus terus didukung, seperti pengembangan pariwisata untuk terus meng-generate ekonomi,” ujar Sri Mulyani.
Baca juga: Cara PKB Berdayakan Perempuan Jatim di IWF 2024
“Anda yang datang ke Banyuwangi bisa menikmati suasana keindahan, mulai dari bandara hijaunya, sawahnya, pantainya, seni-budayanya. Saya mengapresiasi sebuah kabupaten bisa mengelaborasikan seluruh potensinya. Banyuwangi melakukan itu dengan baik,” imbuhnya.
Sri Mulyani sendiri datang ke Banyuwangi dalam rangkaian seminar internasional menyambut IMF-WB Annual Meeting yang akan digelar di Bali pada bulan depan, dan diikuti 17 ribu orang sedunia.
Banyuwangi terpilih sebagai daerah penyangga yang akan ikut menyambut rombongan menteri keuangan dari sejumlah negara.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas merasa sangat terbantu oleh pemerintah pusat yang terus mendukung daerah.
Baca juga: Metamorfosis Rati di Kepompong Pertamina
“Kementerian Keuangan terus menyupervisi daerah untuk mampu memanfaatkan dana dari pusat dengan baik untuk pengembangan daerah. Rumus-rumus dari Kemenkeu yang kami ikuti dengan sedikit sentuhan inovasi sesuai karakter Banyuwangi, sehingga dukungan pusat ikut mendorong ekonomi lokal,” paparnya.