jatimnow.com - Proses pemisahan bayi kembar siam asal Tulungagung, Arsenio dan Arselo telah dilaksanakan di RS dr Soetomo Surabaya beberapa waktu lalu. Dalam proses pemisahan ini, bayi Arsenio meninggal dunia.
Bayi yang lahir di RS Bhayangkara Tulungagung pada 17 April 2024 lalu, kondisi kesehatannya memburuk dan mengalami henti jantung saat proses operasi pemisahan berlangsung.
Wakil Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Zuhrotul Aini mengatakan bayi kembar siam dempet pantat ini awalnya direncanakan bakal menjalani operasi pemisahan pada usia 8 bulan. Selama 4 bulan ini, tim dari RSUD dr Iskak terus memantau kondisi perkembangan bayi tersebut.
Baca juga: Kondisi Bayi Kembar Siam di Tulungagung Membaik, Bisa Rawat Jalan
"Alhamdulillah selama empat bulan ini kondisinya baik walaupun ada gangguan kesehatan, namun bisa teratasi, " ujarnya, Rabu (21/08/2024)
Kemudian pada awal Agustus, pihaknya mendapati pelemahan syaraf kedua tungkai bayi Arsenio. Guna menindaklanjuti hal itu, pihaknya berkoordinasi dengan Tim Kembar Siam RS dr Soetomo Surabaya, guna melakukan pemeriksaan MRI pada bagian pantat bayi yang dempet tersebut. Hasilnya, mereka merujuk bayi kembar siam ini ke RS dr Soetomo Surabaya pada tanggal 13 Agustus malam.
"Yang awalnya kita deteksi itu pelemahan ini, kemudian hasil MRI juga menguatkan hal ini, sehingga tim dari Surabaya ke Tulungagung dan dilakukan MRI," jelasnya.
Setelah menjalani perawatan di Surabaya, kondisi bayi Arsenio semakin memburuk dan diperparah dengan adanya gangguan pneumonia sehingga diputuskan pada tanggal 16 Agustus dilakukan pemisahan darurat.
Baca juga: Biaya Operasi Bayi Kembar Siam Tulungagung Ditanggung BPJS?
Saat pemisahan darurat berlangsung, bayi Arsenio mengalami henti jantung. Sedangkan kembarannya, bayi Arselo bisa diselamatkan sampai proses operasi selesai.
"Jadi karena kondisi kesehatan akhirnya dilakukan operasi pemisahan, saat proses operasi bayi Arsenio mengalami henti jantung, tim sudah berupaya menyelamatkan keduanya," tuturnya.
Saat ini, pihak RSUD dr Iskak Tulungagung kini terus berkoordinasi dengan Tim Kembar Siam RS dr Soetomo Surabaya, guna memantau perkembangan kesehatan bayi Arselo.
Informasi terkini, bayi Arselo sudah semakin membaik, bahkan sudah tidak lagi menggunakan alat bantu ventilator, dan sudah bisa minum secara mandiri seperti seusianya. Saat disinggung mengenai pembiayaan, Aini menegaskan semua ditanggung oleh pemerintah.
Baca juga: Video: RSUD dr Iskak Tulungagung Bentuk Tim Pantau Bayi Kembar Siam
"Terkait biaya semua sudah dicover oleh BPJS Kesehatan, Pemkab Tulungagung dan Pemprov juga," pungkasnya.
Reporter : Bramanta Pamungkas
capt : Wadir RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Zuhrotul Aini. Bramanta Pamungkas