Kekeringan di Ponorogo Meluas, Terbaru 2 Dusun Butuh Bantuan Air Bersih

Jumat, 06 Sep 2024 12:42 WIB
Reporter :
Ahmad Fauzani
Droping air di Desa Munggu Bungkal (Foto: BPBD Ponorogo for jatimnow.com)

jatimnow.com – Musim kemarau yang masih berlangsung di Ponorogo terus memperparah krisis air bersih di wilayah tersebut. Memasuki awal September 2024, jumlah wilayah yang terdampak kekeringan semakin bertambah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo menerima permintaan bantuan air bersih dari 2 dusun di desa berbeda.

Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Masun, menyebutkan bahwa Dusun Bungur di Desa Munggu, Kecamatan Bungkal, dan Dusun Krajan di Desa Pangkal, Kecamatan Sawoo, kini memerlukan suplai air bersih.

Baca juga: Warga Dusun Sukun Ponorogo Jalan Kaki Susuri Hutan demi Air Keruh

“Tambahan wilayah terdampak adalah Dusun Bungur, Desa Munggu, Kecamatan Bungkal, dan Dusun Krajan, Desa Pangkal, Kecamatan Sawoo," ungkapnya, Jumat (6/9/2024).

Tercatat, ada 58 kepala keluarga (KK) di Dusun Bungur dan 20 kepala keluarga di Dusun Krajan yang terdampak kekeringan. BPBD berjanji untuk segera mendistribusikan air bersih kepada warga di pekan pertama bulan September 2024.

Masun juga menjelaskan bahwa permintaan air bersih pertama kali datang dari pemerintah desa pada Kamis (29/8/2024), dan BPBD langsung melakukan asesmen ke lokasi.

"Ketika asesmen, kami juga memberikan dua tandon lipat dan 30 jeriken sebagai bantuan awal," jelas Masun.

Selain itu, permintaan bantuan dari Dusun Krajan, Desa Pangkal, Kecamatan Sawoo, diterima pada Senin (2/9/2024), dan BPBD juga telah mengonfirmasi kebutuhan air bersih di wilayah tersebut.

Dusun Bungur dan Dusun Krajan termasuk dalam 15 dusun yang diprediksi akan mengalami kekeringan sepanjang tahun 2024 ini.

Masun mengungkapkan bahwa kekeringan tahun 2024 ini masih belum seburuk tahun sebelumnya, di mana kekeringan melanda 15 dusun di 13 desa. Saat ini, kekeringan baru terjadi di 9 dusun di 7 desa yang tersebar di 4 kecamatan.

BPBD Ponorogo telah menyiapkan sarana prasarana, termasuk 3 truk tangki air dan 150 jeriken, serta tambahan 200 jeriken dari pemerintah provinsi Jawa Timur. Mereka juga memperkuat jumlah personel untuk dropping air bersih, yang semula hanya 7 personel, kini ditambah menjadi 14 personel.

“Kalaupun kondisi kekeringan seperti tahun 2023 terulang, BPBD Ponorogo dengan persiapan yang ada masih mampu mengatasi,” pungkas Masun.

Data wilayah yang didropping air bersih

Baca juga: Curhatan Emak-emak di Dusun Pologunting Sidoarjo: Air Sumur Hitam dan Berbau!

1. Krajan Tengah Wates Slahung dengan penduduk 95 kk

\

2. Bedog Wates Slahung dengan penduduk 35 kk

3. Jenggring Duri Slahung dengan penduduk 52 kk

4. Magersari Sukun Sidoharjo Pulung dengan penduduk 13 KK

5. Krajan Sidoharjo Pulung dengan penduduk 35 kk

6. Dungus Karangpatihan Pulung dengan penduduk 290 kk

7. Klatakan Belang Bungkal dengan penduduk 21 KK

Baca juga: Kekeringan di Ponorogo, BPBD: di luar Prediksi, Desa Krebet juga Terdampak

8. Bungur Munggu Bungkal dengan penduduk 58 kk

9. Krajan Pangkal Sawoo dengan penduduk 20 kk

Total berjumlah 9 dukuh 7 desa 4 kecamatan dengan penduduk 619 kk

 

 

Caption foto : 

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Ponorogo

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler