jatimnow.com - Cuaca panas es dawet merang di Sidoarjo jadi buruan. Penjualnya di Jalan Samanhudi, barat masjid Nurul Ghina Jasem Sidoarjo mampu menghabiskan ratusan porsi dalam sehari.
Pemilik usaha es dawet merang, Renawati (40) mengatakan, selain cocok dijual saat musim panas karena kesegarannya, es dawet merang juga tergolong unik karena terbuat dari bahan abu padi (merang) yang jarang didapat di Sidoarjo.
"Es dawet merang ini tergolong minuman tradisional yang jarang ada. Seperti di Sidoarjo, biasanya dawet berwarna hijau atau merah, tapi saya mengangkat dawet merang berwarna hitam. Juga untuk melestarikan budaya bangsa sebagai minuman tradisional," ucapnya kepada jatimnow.com, Selasa (15/10/2024).
Baca juga: Cara Memasak Ikan Kakap Merah Panggang
Di musim panas ini, lanjut Renawati, es dawet merang buatannya mampu terjual hingga ratusan porsi dalam sehari.
"Alhamdulillah, musim panas gini selalu habis sampai ratusan porsi, paling sedikit 100 porsi, sangat berbeda kalau bukan di musim panas belum tentu selaris ini," jelasnya.
Es dawet merang buatan Rena terdiri dari dawet merang, yang dicampur santan dan gula jawa tanpa pengawet.
Baca juga: Omzet Penjual Es Dawet di Ponorogo Ini Justru Turun saat Cuaca Panas, Lho?
"Harga es dawet merang untuk harga yang original Rp6 ribu, tambahan toping nangka atau tape ketan seharga Rp7 ribu dengan bahan-bahan berkualitas, terutama menggunakan bubuk merang yang didatangkan langsung dari Kutoharjo," terangnya.
Dengan berbekal rombong, Rena berjualan mulai pukul 09 WIB hingga pukul 16.00 WIB di Jalan Samanhudi, barat masjid Nurul Ghina Jasem Sidoarjo.
"Kalau musim panas gini, sebelum jam 4 sore sudah tutup, karena lebih cepat laris," tegasnya.
Baca juga: Pedagang Es Tebu di Hutan Mini Jember Banjir Pembeli, Omzet Rp300 Ribu Sehari
Ia membocorkan sedikit tips membuat es dawet merang yang segar dan tahan lama. Wajib menggunakan tepung sagu yang bagus dan santan yang fresh dari kelapa.
“Bukan yang instan," ungkapnya.
Rena berharap dapat membuka cabang es dawet merang agar lebih dikenal di berbagai wilayah di Jawa Timur dengan peminat dengan peminat yang lebih banyak sebagai bagian dalam melestarikan minuman tradisional Indonesia.