jatimnow.com - Petani di Dusun Krajan, Desa Tamansari, Kecamatan Mumbulsari Jember, terancam gagal panen lagi, akibat kekeringan. Ini tahun ketiga mereka gagal panen karena tidak mendapat jatah air dari petugas ulu-ulu (pengelola air) setempat.
"Kendalanya air disini, ulu-ulunya bilang tidak sanggup. Iya gagal sudah, mati semua tanaman disini," kata Agus salah satu petani setempat, Kamis (24/10/2024).
Pria yang akrab disapa Pak Feri ini mengatakan, sejumlah petani yang memiliki tanaman seperti jagung, cabai dan pepaya sudah terancam akan merugi kembali. Minimal 1 hektar kira-kira sampai 15 juta hingga 20 juta.
Baca juga: Petani Terancam Gagal Panen, PU Bina Marga dan SDA Jember Minta Pembagian Air Merata
“Harapan saya, karena yang mengurus air tidak sanggup, ganti saja ulu-ulunya, biar petani itu enak," kesalnya.
Sejumlah petani merasa kesal lantaran tidak pernah mendapatkan bagian air dari petugas ulu-ulu. Bahkan, ulu-ulu meminta uang sebelum sawah dialiri air.
Baca juga: Petani Tambak di Sidoarjo Gagal Panen Gegara Suhu Panas
"Kalau mau dikasih air bilangnya bon dulu Rp300 ribu satu petak, itu hanya bonnya saja, lain ongkos ke ulu-ulunya," akunya.
Bahkan menurut Agus, petugas ulu-ulu yang sebelumnya air sangat mudah didapatkan para petani.
“Kalau sebelumnya tidak begini, bahkan tidak ada bon-bonan," urainya.
Baca juga: 3 Desa di Sidoarjo Kekeringan, Puluhan Hektare Sawah Gagal Panen
Agus mengaku kesulitan air ini sudah dialami tiga musim oleh para petani, sehingga setiap panen dipastikan gagal panen.
“Gagal panen terus, kalau gak ingin gagal mengandalkan hujan," kesalnya.