Debat Sidoarjo soal SPBE, BAIK: Kinerja Terpantau, SAE: Persingkat Birokrasi

Jumat, 01 Nov 2024 08:28 WIB
Reporter :
Ahaddiini HM
Suasana debat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Sidoarjo putaran kedua di Hotel Aston Sidoarjo. (Foto: Ahaddiini HM/ jatimnow.com).

jatimnow.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sidoarjo kembali menggelar Debat Publik Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Sidoarjo putaran kedua dengan tema Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat dan Menyelesaikan Persoalan Daerah di Hotel Aston Sidoarjo, Kamis (31/10/2024) malam.

Pasangan Cabup dan Cawabup Wakil Sidoarjo nomor urut 1 Subandi - Mimik menyampaikan, akan meningkatkan Sistem Pelayanan Berbasis Elektronik (SPBE) dan membangun kultur ASN yang mempunyai integritas.

Mereka mengaku siap menyelesaikan persoalan daerah dengan mengandalkan smart city, dimana setiap layanan dilakukan secara digital.

Baca juga: Ucapan Gus Fawait tentang PKI di Hari Santri, Ini Kata Akademisi Unmuh Jember

Di bagian perizinan juga telah disediakan sistem Online Single Submission (OSS), berbagai aplikasi yang ada di Pemkab Sidoarjo akan diintegrasikan menjadi satu.

"Dengan smart city dan integrasi aplikasi layanan, maka kami bisa memantau setiap saat, jadi tidak mungkin bisa dinas bermain-main lagi, karena semuanya sudah berbasis elektronik," ucap Subandi.

Ia melanjutkan, mengenai percepatan kemandirian ekonomi, pasangan bertagline BAIK tersebut juga telah menyiapkan 14 program, yang salah satunya adalah makan gratis untuk fakir miskin dan dhuafa.

"Kami juga ada bantuan dana bergulir Rp50 juta untuk pelaku UMKM dan bedah 2.000 warung rakyat di Sidoarjo," jelasnya.

Kuota beasiswa untuk anak-anak Sidoarjo juga akan dilanjutkan dan ditambah dari 10 ribu menjadi 20 ribu beasiswa untuk anak-anak yatim.

"Ke depan tidak ada lagi anak-anak Sidoarjo yang putus sekolah, sehingga bisa meningkatkan SDM warga Sidoarjo," tegas Subandi.

Baca juga: Cagub Khofifah Kunjungi Pabrik Biskuit di Sidoarjo, Ini Janjinya pada Para Buruh

Mengenai program bantuan keuangan khusus (BKK), Mimik menyebut Rp500 juta setiap desa juga dianggarkan sebagai upaya percepatan pembangunan di desa dan bisa membantu warga yang kurang mampu.

\

"Dengan pengalaman kami, saya yakin bisa mengatasi kemiskinan yang ada di Sidoarjo. Selama ini kami sudah buktikan semua itu. Kami turun langsung membantu masyarakat," ungkapnya.

Paslon 2: Persingkat Birokrasi

Sementara itu, Paslon nomor urut 2 Achmad Amir Aslichin-Edy Widodo (SAE) menyampaikan penerapan Sistem Pelayanan Berbasis Elektronik (SPBE) secara terpadu untuk mempersingkat birokrasi dan pelayanan masyarakat dengan menyiapkan beberapa program peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) pula.

"Sidoarjo telah menerapkan berbagai aplikasi dalam penerapan SPBE dalam pelayanan pemerintahan. Namun, perlu adanya keselarasan dengan menyatukan beberapa SPBE itu menjadi satu aplikasi secara terpadu," terang Mas Iin, sapaan akrab Achmad Amir Aslichin.

Baca juga: Kabinet Merah Putih Pakai Maung Pindad, Cabup Jember Hendy: Sudah Sejak 2021

"Juga menyiapkan beberapa program peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam penerapan SPBE terpadu nantinya. ASN sebagai pelayan masyarakat juga bakal diberikan pendampingan agar lebih expert dalam pengaplikasian SPBE tersebut," imbuhnya.

Selain SPBE secara terpadu dengan satu aplikasi, paslon SAE juga menyiapkan pengembangan sektor ekonomi kerakyatan melalui anggaran Rp300 juta hingga Rp500 juta per dusun, sebagai upaya menekan angka kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.

"Penanganan kemiskinan dilakukan dengan penggunaan dana bantuan per dusun," tegasnya.

Ia berharap salah satu programnya menjadi solusi untuk pengembangan di sektor ekonomi kerakyatan, mulai dari pembukaan lapangan kerja dan pelatihan kerja per dusun ataupun desa.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Sidoarjo

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler