jatimnow.com - Dalam debat ketiga yang digelar KPU Jember di Ballroom salah satu hotel, Cabup Hendy Siswanto sempat menyindir Gus Fawait terkait pemberian seragam gamis ke para ibu atau emak-emak.
Hendy menyampaikan, emak-emak tidak butuh gamis atau daster saja, tapi juga kebijakan.
"Emak-emak tidak hanya butuh daster gratis, tapi juga kebijakan yang melindungi keluarga mereka," kata Hendy, Sabtu (23/11/2024).
Baca juga: Menutup Kampanye, Luluk-Lukman Beri Surat Cinta untuk Warga Jatim
Dia mencontohkan, pembangunan jalan di Bandealit mendongkrak ekonomi masyarakat setempat, membuka akses informasi untuk menurunkan angka pernikahan anak.
"Kami membuka ruang ke anak-anak muda, untuk ruang kreatif," sebutnya.
Menanggapi pemberian gamis gratis itu, Cabup Gus Fawait mengatakan, pemberian seragam gamis ke emak-emak, selama menjabat anggota DPRD Jawa Timur tiga periode bertujuan baik.
"Selama tiga kali menjadi anggota DPRD Jatim, konsistensi kami jelas. Tiga kali pemilu, pemilih kami hampir semua emak-emak. Terkait masalah gamis yang disampaikan (Hendy) memang betul pemberian saya," akunya.
Baca juga: Gus Fawait Janjikan Fasilitas Perizinan Sound Horeg, Ini Alasannya
"Jujur pak, yang suka ngasih gamis sama emak-emak adalah saya. Memang saya ingin mendukung, bagaimana emak-emak itu semakin rajin datang ke pengajian," ungkapnya.
"Filosofi ini muncul dan sama, sesuai dengan lagu kebangsaan. Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya," tuturnya.
"Maka kalau saya dikritik masalah atau urusan seragam (gamis), tidak masalah dan saya terima pak. Saya tetap akan, bagaimana emak-emak pengajian tetap akan kami beri perhatian," sambungnya.
Gus Fawait menegaskan, begitu komitmen saat menjabat anggota DPRD Jatim, begitu pula jika menjabat Bupati Jember akan tetap berkomitmen.
Baca juga: Khofifah-Emil Menutup Kampanye: Dzikir, Selawat, Menang Signifikan
"Itu bagian dari komitmen kami, terkait dengan masalah kesetaraan gender. Karena Indeks Pembangunan Gender (IPG) di Jember itu 85, 82. Terendah se-Jawa Timur nomor 2," sebutnya.
"Artinya dibandingkan dengan Banyuwangi, Lumajang, Probolinggo, Bondowoso, kita tertinggal. Artinya, harus ada komitmen," tambahnya.
Gus Fawait pun tersenyum dan membawa selawat.