jatimnow.com - Salah satu orangtua korban kekerasan di SMKN 1 Surabaya, mendatangi Polrestabes Surabaya, Senin (1/10/2018) sore.
Budi Sugiharto, orangtua RA, datang dengan membawa berkas yang dibungkus amplop warna coklat. Di Mapolrestabes Surabaya, Budi langsung ditemui Kasatreskrim AKBP Sudamiran. Pertemuan keduanya berlangsung tertutup.
Usai pertemuan, Budi menolak membeberkan materi pertemuannya dengan AKBP Sudamiran tersebut.
Baca juga: 9 Kepala Sekolah di Jember Diperiksa Kejari, Diduga Korupsi Dana BOS
"Tanya ke polisi saja," jawab Budi.
Begitu pula dengan AKBP Sudamiran. Ia menolak membocorkan hasil pertemuannya dengan Budi. "Nanti saja ya," katanya sambil menunjukkan amplop coklat besar.
Baca Juga:
Baca juga: Oknum Kepsek dan Guru Berselingkuh di Sumenep Diajukan Pemberhentian Sementara
- SMKN 1 Surabaya Tarik Tiga Pungutan di Luar SPP, Apa Saja?
- Kadispendik Jatim Sewa Operator Medsos, Pakde Karwo Juga Pernah
- Kekerasan Pada Siswa di SMKN 1 Surabaya, Kasek: Saya Khilaf
- Pernyataan Mengejutkan Sang Kadispendik Jatim Soal Insiden SMKN
- Kekerasan di SMKN 1, Gubernur Jatim Terpilih: Perlu Ada Hukuman
- Gubernur Soekarwo Puji Pelajar SMKN 1 Surabaya Berani Protes Pungutan
Diketahui sebelumnya, demontrasi juga digelar pelajar SMKN 1 Surabaya pada Kamis (27/9/2018). Mereka menuntut Kepala Sekolah SMKN 1 Bahrun diganti.
Selain itu, pelajar memprotes pungutan biaya pembangunan gedung parkir. Hari itu juga sekolah dan komite sekolah membatalkan.
Unjuk rasa ini digelar sehari setelah terjadinya aksi kekerasan siswa yang dilakukan Kepala Sekolah SMKN 1 Surabaya Bahrun.
Baca juga: Oknum Kepsek di Sumenep Diduga Selingkuh dengan Guru, Suami Lapor Polisi
Tiga pelajar menjadi korban, namun Kepala Dinas Pendidikan Jatim Saiful Rachman menganggap enteng kasus tersebut dengan mengumbar pernyataan yang kontroversial.