jatimnow.com - Banjir rob masih merendam ratusan hektare lahan tambak di pesisir pantai timur Sedati Sidoarjo, Kamis (12/12/2024). Para petani mengaku pasrah, sembari berharap pemerintah segera turun tangan membantu mereka yang sudah merugi.
Salah satu petani tambak Desa Kalanganyar Sedati Sidoarjo, M. Sokeh yang lahannya terendam karena terdampak rob mengatakan, pihaknya pasrah akibat musibah ini. Sejauh ini ia telah mengeluarkan biaya yang banyak untuk penanganan perbaikan lahan tambak miliknya.
"Ya gimana lagi, saya pasrah sudah berupaya untuk meninggikan dan perbaikan tanggul, saya mewakili ratusan warga petani tambak yang terdampak musibah rob ini, kejadian ini sudah lama dan kondisinya masih tetap tidak berubah," ucapnya, Kamis (12/12/2024).
Baca juga: Ratusan Hektare Tambak di Sedati Diterjang Banjir Rob, Tolong Pak Bupati!
Ia berharap agar pemerintah daerah lekas mengambil tindakan. Karena mereka telah mengeluarkan biaya ratusan juta.
"Kami benar-benar berharap ada campur tangan dari pihak pemerintah. Karena tidak hanya biaya banyak yang telah kami keluarkan. Tidak hanya puluhan juta, tapi sampai ratusan juta rupiah, belum tenaga dan waktu," jelasnya sambil menyeka air mata.
Baca juga: Antisipasi Banjir Rob, Petani Tambak Kalanganyar Sidoarjo Tinggikan Tanggul
"Saya berharap pemerintah yang sudah jadi dan menang dalam pemilihan pilkada ini melihat tangisan kita para petani tambak, baik Bupati dan Gubernur agar membantu kami," imbuh Sokeh.
Senada dengan Sokeh, pemilik tambak Desa Tambak Cemandi di desa Segoro Tambak Sedati Sidoarjo, M Fadholi juga berharap pemerintah untuk segera turun tangan meninjau dan memberikan bantuan.
"Saya berharap agar pemerintah melihat langsung dan turun tangan ke bawah, gimana nasib petani yang terdampak rob ini, gimana susahnya kita yang dampaknya juga keluarga kita. Pendapatan sudah hilang, hutang semakin bertambah dan tidak ada pemasukan," tegasnya.
Baca juga: Pelindo Cabang Tanjung Emas Semarang Antisipasi Banjir Rob di Pelabuhan
Lebih lanjut, Fadholi bersama para petani tambak lainnya akan mendatangi kantor bupati maupun kantor gubernur untuk menyampaikan keluhan mereka.
"Kita akan datangi secara bersama tentang permasalahan soal rob ini. Karena sampai sekarang belum ada tindakan dari pemerintah baik daerah maupun provinsi, sementara kita memang butuh bantuan untuk menyelesaikan persoalan ini," pungkas Fadholi.