Outing Class Dilarang di Sidoarjo, Ini Tanggapan Pakar Sosiologi Pendidikan

Senin, 03 Feb 2025 15:02 WIB
Reporter :
Ahaddiini HM
Guru Besar Ilmu Sosiologi Pendidikan FISIP Unair, Prof. Dr. Tuti Budirahayu, Dra., M.Si. (Foto: dok Tuti Budirahayu for jatimnow.com)

jatimnow.com - Sejumlah kecelakaan yang dialami oleh para siswa dalam kegiatan outing class memicu Bupati Sidoarjo mengeluarkan larangan outing class ke luar kota. Kebijakan ini mendapat tanggapan dari pakar sosiologi pendidikan.

Guru Besar Ilmu Sosiologi Pendidikan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (Unair), Prof. Dr. Tuti Budirahayu, Dra., M.Si. mengatakan bahwa outing class sesungguhnya salah satu metode pembelajaran yang menyenangkan.

"Hal ini karena siswa tidak hanya melulu belajar di kelas, tetapi juga di luar kelas sebagai bentuk pengayaan pengetahuan, mengurangi kejenuhan belajar, dapat meningkatkan motivasi dan kreativitas belajar," ucapnya saat dikonfirmasi jatimnow.com, Senin (3/2/2025) siang.

Baca juga: Bupati Sidoarjo Terbitkan SE Outdoor Learning, Ini Poin Pentingnya

Ia melanjutkan, ditiadakannya outing class karena keterkaitan dengan kejadian kecelakaan yang dialami oleh para siswa saat melakukan kegiatan di luar kota, tentu berimbas pada siswa.

Menurutnya, dampak yang bisa terjadi adalah kejenuhan yang dialami para siswa. Untuk solusinya, kegiatan outing class dapat diganti dengan kegiatan yang tidak beresiko.

"Jika ditiadakan, maka mungkin siswa mengalami kejenuhan belajar di kelas, karena outing class merupakan kegiatan pembelajaran yang positif. Jadi, jika yang dimaksudkan adalah untuk menghindari kegiatan yang beresiko dan dapat berdampak negatif, seperti kecelakaan, dan sebagainya, maka kegiatan outing class dapat tetap dijalankan dengan berbagai variasi yang tidak beresiko," jelasnya.

Ia mencontohkan kegiatan outing class dengan tidak ke luar kota, namun dilakukan di dalam kota dengan memilih tempat-tempat atau lokasi serta kegiatan atau apapun yang memang memiliki korelasi dengan program pembelajaran di sekolah.

Baca juga: SMAN 1 Porong Sidoarjo Doa Bersama untuk Korban Kecelakaan di Exit Tol Purwodadi

Prof Tuti menyampaikan, mengenai metode pembelajaran yang bisa dilakukan di luar kelas adalah metode yang setara dengan model pembelajaran outing class.

\

"Pada prinsipnya, model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa, adalah metode pembelajaran yang membuat siswa senang karena dapat meningkatkan motivasi dan kreativitas siswa," terangnya.

"Model pembelajaran semacam itu, disebut juga dengan enjoyfull learning, di mana siswa menikmati proses pembelajaran dengan rasa senang dan melibatkan seluruh indra," imbuh Prof.Tuti.

Baginya, model pembelajaran semacam itu dapat dikembangkan dengan melakukan kegiatan yang berbasis kasus. Siswa diberi problem untuk merangsang pemecahan masalah, atau kegiatan-kegiatan pengamatan, penelitian dan pengembangan pembelajaran lainnya yang dapat meningkatkan kapasitas berpikir siswa.

Baca juga: Kegiatan SMAN 1 Porong yang Kecelakaan di Exit Tol Purwodadi Tak Miliki Izin Disdik Jatim

"Untuk itu, dibutuhkan kerja sama yang baik antara guru dan siswa dalam menciptakan dan membangun model-model pembelajaran yang berbasis enjoyfull learning dan dapat dilakukan di sekitar sekolah atau di berbagai penjuru kota yang tidak beresiko," terangnya.

Prof. Tuti memberikan saran, solusinya bukan meniadakan outing class, namun bagaimana untuk memperkaya model pembelajaran.

"Saran saya, bukan meniadakan outing class, tetapi memperkaya model pembelajaran yang menyenangkan (enjoyfull learning), dengan resiko yang seminimal mungkin," pungkasnya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Sidoarjo

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler