jatimnow.com - Warga Desa Bogempinggir, Kecamatan Balongbendo Sidoarjo menggelar ruwatan desa Larung Sesaji sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa di setiap bulan ruwah dalam penanggalan Jawa atau menjelang bulan Ramadan.
Kepala Desa Bogempinggir, Sutikno, mengatakan, ruwatan ini dimulai dengan menggelar kirab tumpeng dan sesaji dari Kantor Kepala Desa menuju lokasi perahu tambangan di Sungai Kalimas. Gunungan tersebut kemudian menjadi perebutan warga karena diyakini memiliki keberkahan.
Ia melanjutkan, Larung Sesaji adalah tradisi selamatan warga desa setempat, terutama bagi mereka yang bergantung pada sungai untuk mata pencaharian, seperti penyedia jasa perahu penyeberangan.
Baca juga: Melihat Tradisi Larung Sesaji Nelayan Manyar Gresik Jelang Ramadan
"Acara Larung Sesaji ini sama dengan acara ruwat desa pada umumnya, yaitu untuk meminta keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa," ucapnya kepada jatimnow.com, Minggu (9/2/2025).
Baca juga: Video: Nelayan di Tulungagung Gelar Upacara Larung Sembonyo
Larung Sesaji ini sengaja dilestarikan oleh warga sekitar untuk melindungi dari balak dan malapetaka.
"Mengingat dulunya pernah terjadi tragedi perahu penyeberangan terguling, pada sungai yang menghubungkan warga Sidoarjo dengan Gersik. (Kejadian) yang menyebabkan banyak korban jiwa saat menaiki perahu penyebrangan. Sejak saat itu, tradisi ini selalu diperingati turun temurun," jelasnya.
Baca juga: Nelayan Pantai Sidem Tulungagung Gelar Upacara Larung Sembonyo
Sutikno memaparkan prosesi Larung Sesaji yang digelar oleh warga desanya yang diawali dengan doa bersama di pendopo kantor kepala desa setempat, kemudian tumpeng dan sesaji diarak keliling dan dilarung ke sungai menggunakan perahu.
"Alhamdulillah, dengan suasana khidmat menyelimuti upacara ini, yang sekaligus menjadi momen kebersamaan bagi warga. Tradisi ini tidak hanya menjadi bagian dari warisan budaya, tetapi juga menjadi daya tarik wisata lokal yang diharapkan terus dilestarikan oleh generasi mendatang," pungkasnya.