jatimnow.com - Jember kota masih menjadi langganan banjir genangan setiap musim hujan, PKB menyoroti dan meminta drainase dikembalikan sesuai fungsinya.
Ketua DPC PKB Jember, Ayub Junaidi mengatakan, setiap musim hujan, media sosial banyak berisi konten Jember kota terjadi banjir atau genangan, seperti di wilayah Gebang, Jalan Gajah Mada, Trunojo dan sebagainya.
"Jadi timbul pertanyaan. Padahal sungainya sangat dalam, tapi masih sering terjadi banjir. Apakah didiamkan terus, sampai mengakibatkan kerugian hesar," ungkapnya, Senin (5/5/2025).
Baca juga: Makam di Jember Ambrol Akibat Banjir, Kerangka Hanyut ke Sungai
"Sebagai contoh kendaraan sepeda motor yang mogok akibat banjir genangan. Berapa biayanya, tinggal menghitung berapa ratus kendaraan. Ganti sparepart, busi dan sebagainya. Jadi masyarakat tidak pernah ngitung," sambungnya.
Ini adalah tugas bersama untuk mencari solusi. Ia mengaku, sejak lahir dan besar di Jember, belum pernah melihat banjir di wilayah perkotaan.
"Menurut saya adalah mengembalikan fungsi drainase kepada fungsinya. Kita tidak melawan alam, bagaimana air seharusnya berjalan enak," jelas Ayub.
Sekarang banyak ditemukan, yang dulunya drainase lebar 2 meter kini menjadi 70 centimeter. Bahkan yang dulunya 1 meter, kini tidak ada sama sekali drainasenya, sehingga air meluber kemana-mana.
Baca juga: Gus Fawait Beri Masukan Pemkab Jember Turun Tangan Atasi Banjir
"Seharusnya cepat terbuang ke sungai, akhirnya macet di saluran drainase. Padahal sungainya biasa saja, seharusnya debit naik. Berarti kan macet (di drainase), tidak sampai ke sungai," ungkapnya.
Seperti dulu, ada lahan persawahan di wilayah Kelurahan Tegal Besar, yang kini menjadi perumahan atau pemukiman masyarakat.
"Tidak dipikirkan bagaimana drainasenya, dibiarkan jadi seperti itu. Termasuk jalan Gajah Mada, yang di belakang ada Sungai Kalijompo," ucapnya.
Baca juga: Gus Fawait Setuju Dibangun Waduk Baru untuk Solusi Banjir di Jember
PKB Jember sebagai pendukung Bupati Jember Gus Fawait meminta untuk melihat dan mengembalikan fungsi drainase.
"Saya yakin, seluruh masyarakat Jember akan mendukung. Mungkin hanya segelintir orang yang menolak. Kalau dibiarkan terus, 5 sampai 10 tahun lagi, Jember akan seperti apa," tegas Ayub.
Politisi PKB akan meminta semua fraksi untuk menyuarakan permasalahan ini, agar ke depan Jember kota tidak banjir lagi, karena akan berdampak kerugian besar ke masyarakat.