Katib Aam PBNU KH Yahya Bicara Soal Hoax, Ini Katanya

Kamis, 18 Okt 2018 16:50 WIB
Reporter :
Erwin Yohanes, Avirista Midaada
Seminar kebangsaan bertemakan 'Peran Santri dalam Memperkokoh Persatuan Bangsa' yang digelar di Gedung Widyaloka, Universitas Brawijaya, Kota Malang, Kamis (18/10/2018).

jatimnow.com - Katib Aam (Sekjen) Suriyah PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf menganggap kabar hoax menjadi isu yang patut diwaspadai, mengingat persebarannya cukup masif di media sosial.

Hal ini ia sampaikan dalam seminar kebangsaan bertemakan 'Peran Santri dalam Memperkokoh Persatuan Bangsa' di Gedung Widyaloka, Universitas Brawijaya, Kota Malang, Kamis (18/10/2018).

Menurutnya, hal ini terjadi karena harga smartphone yang kian murah membuat masyarakat banyak menggunakan media sosial, namun tak diimbangi kedewasaan yang mumpuni.

Baca juga: Hoax Pencairan Bansos PKH Disebar via Telegram, Waspada Modus Penipuan!

"Orang ribut perkara medsos karena beli HP-nya belum lama, HP murah baru dua tahun ini. Tidak diimbangi dengan kedewasaan penggunanya," ungkapnya.

Namun ia bersyukur Indonesia masih tergolong kondusif dibandingkan negara lainnya di dunia. Menurut pria yang juga Watimpres ini, hal itu terjadi juga karena dipengaruhi oleh ketahanan sosial budaya.

Baca juga: Polres Jember Tangkap Pria Pemilik 17 Akun Medsos Penyebar Ujaran Kebencian

Disisi lain, akademisi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Dr. Zuly Qodir menyatakan, hoax menjadi tantangan bersama yang harus diberantas mengingat dampaknya yang cukup signifikan.

\

"Tantangan hoax di medsos ini sedemikian luar biasa dan membahayakan. Bagaimana orang men-share informasi tanpa melakukan klarifikasi dan kroscek," jelas Zuly ke audien yang hadir.

Baca juga: DPRD Jatim Ajak Mahasiswa Tangkal Hoax Pilkada 2024

Maka dirinya menghimbau kepada para akademisi dan kaum terpelajar untuk bersama - sama menangkal hoax di medsos.

 

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Malang

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler