jatimnow.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung mengaku sudah mengajukan permohonan bantuan pembangunan kelas terkait adanya siswa SD belajar di lokasi parkiran sepeda.
Suharno, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tulungagung, menuturkan, pihaknya menduga data yang dimasukkan dalam sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik) tidak di-update oleh petugas. Sehingga realisasi pembangunan tidak segera dilakukan oleh pemerintah pusat.
"Jika dalam data tersebut tercantum kekurangan kelas, mestinya pemerintah pusat (Dana Alokasi Khusus) segera membantu. Ini sudah lama kami ajukan tapi belum ada bantuan," ujarnya, Jumat (19/10/2018).
Baca juga: SDN Setono Ponorogo Ini Tak Dapat Murid saat Tahun Ajaran Baru
Baca juga: Kekurangan Kelas, Siswa SD di Tulungagung Belajar di Parkiran Sepeda
Baca juga: Senasib dengan SDN Setono, SDN 1 Bajang Ponorogo juga Tak Dapat Siswa
Untuk mempercepat pembangunan ruang kelas, lanjutnya, pihak dinas berencana akan memasukkan dalam APBD Kabupaten Tulungagung tahun 2019. Hal ini dilakukan guna memastikan tersedianya ruang kelas tahun depan. Pihak dinas akan menganggarkan pembangunan satu ruang kelas lengkap dengan fasilitasnya sebesar Rp 160 juta.
"Kalau menggunakan APBD kita bisa mengawalnya dan memastikan adanya pembangunan ruang kelas tahun depan," tuturnya.
Sebanyak 24 siswa kelas dua SDN III Serut, Tulungagung terpaksa menggunakan lahan parkir sepeda sebagai kelas untuk beraktivitas belajar mengajar. lahan parkir tersebut disulap menjadi kelas darurat lantaran sekolah tersebut kekurangan ruang belajar.