jatimnow.com - Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) menerima kunjungan Kementerian Kesehatan, Kesejahteraan dan Olahraga Belanda, dipimpin Wakil Menteri Bas van Den Dungen.
Selain Wakil Menteri Kesehatan Belanda, dalam rombongan tersebut juga terdapat Wakil Dekan Erasmus University Medical Center Belanda, Curt Burger.
Sementara itu, delegasi Belanda itu diterima para pimpinan FK Unair di antaranya Dekan Prof Dr dr Soetojo, SpU (K), Wakil Dekan II, Prof Dr dr Budi Santoso, SpOG (K) dan Wakil Dekan III, Prof Dr dr Ni Made Mertaniasih, MS,Sp.MK, di Unair kampus A Jalan Prof DR Mustopo Surabaya, Rabu (7/11/2018).
Baca juga: Pengendalian Banjir Kali Welang Pasuruan Dibiayai Belanda Rp4 Miliar
Dekan FK Unair, Prof Soetojo menjelaskan, kunjungan Kemenkes Belanda datang ke kampusnya merupakan agenda pembaharuan kerjasama dalam pengembangan riset dan menambah jumlah jurnal yang bisa diunggah ke kancah internasional.
Selain itu, pengembangan kerjasama yang sudah terjalin sejak 10 tahun terakhir itu adalah dalam bidang pertukaran mahasiswa, pengiriman trainee/fellowship, penelitian bersama.
“Ke depan, Belanda juga membuka kesempatan mahasiswa atau dosen FK untuk melanjutkan pendidikan di sana seperti program doktoral,” ujar Prof Soetojo.
Untuk kerjasama riset, diakui Prof Soetojo kedua lembaga sangat diuntungkan. Belanda bisa belajar banyak tentang kasus-kasus yang selama ini terjadi di Indonesia. Misalnya, kasus infeksi, TBC, demam berdarah dan penyakit tropis lainnya.
Baca juga: Pemprov Jatim Gandeng Belanda Kembangkan Wisata Sejarah
“Juga kita unggul dalam hal penanganan trauma, penanggulangan bencana dan sebagainya. Sementara kita bisa belajar tentang teknologi dari Belanda. Di Belanda itu, operasi terbuka jarang terjadi. Kita bisa belajar,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Dekan II FK Unair Prof Budi Santoso, menambahkan di Indonesia juga banyak sekali terjadi kasus pre eklamsi atau darah tinggi pada ibu hamil.
“Di Belanda hampir tidak ada. Nah mereka bisa belajar di sini bagaimana penanganan kasus itu jika nanti terjadi di Belanda,” imbuh Prof Budi Santoso.
Baca juga: Waniti, Perempuan Tertua di Kota Batu yang Usianya 120 Tahun Lebih
Dengan kolaborasi ini, juga diharapkan dosen-dosen FK Unair bisa dengan mudah menembus jurnal-jurnal internasional. Sehingga dapat meraih target 500 world class university.
"Tahun ini target jurnal internasional FK Unair sebanyak 170 dan sampai kini masih tercapai 80 persennya. Dan pembaharuan kerjasama ini salah satu langkah untuk menuju ke sana,” pungkasnya.